Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Pemkot Semarang melakukan sosialisasi layanan percepatan pensertifikatan tanah wakaf. Upaya ini merupakan respons dari arahan Presiden Jokowi untuk memberikan perhatian terhadap pondok pesantren, masjid, musholla, serta tempat peribadatan lainnya yang belum memiliki sertifikat.
"Jadi tentu saya berterima kasih atas komitmen BPN yang berkenan bersama kami mendorong adanya percepatan pensertifikatan tanah wakaf hari ini demi kemaslahatan umat," tutur Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Kamis (22/11/2018).
Pria yang akrab disapa Hendi ini mengundang Dewan Masjid Indonesia, Badan Wakaf Indonesia, pengurus Pondok Pesantren di Kota Semarang, Kanwil ATR/BPN Jawa Tengah, serta ATR/BPN Kota Semarang untuk sosialisasi di Ruang Lokakrida, Gedung Moch. Ichsan, Balaikota Semarang.
Politisi PDI Perjuangan tersebut bahkan mencatat, dari sekitar 3.000 masjid dan musholla yang ada di Kota Semarang, baru tak kurang dari 5% yang telah bersertifikat.
"Saya rasa kata kuncinya adalah mengupayakan bersama, karena ketika BPN sudah berkomitmen, kita harus merespon ini. Maka dari itulah hari ini saya mengundang sedulur-sedulur untuk sosialisasi, sekaligus saya minta agar informasi ini disampaikan kepada yang tidak datang hari ini," tegasnya.
Sementara itu kepala Kantor Perwakilan ATR/BPN Provinsi Jawa Tengah, Jonahar mengapresiasi sikap Hendi yang secara cepat merespon komitmen BPN dalam melakukan percepatan pensertifikatan tanah wakaf.
"Baru kemarin saya berdiskusi dengan beliau terkait ini, Alhamdulillah langsung ditindaklanjuti. Dan kegiatan seperti ini menjadi yang pertama di Indonesia," tutur Jonahar yang disambut tepuk tangan peserta sosialisasi yang hadir.
"Untuk itu kita juga akan bergerak cepat. Maka mulai minggu depan layanan percepatan pensertifikatan tanah wakaf akan segera kita lakukan. Senin silahkan diinvetarisir kepada kami, Selasa langsung kita ukur," pungkasnya.
Di sisi lain Jonahar juga menegaskan jika Kanwil ATR/BPN Provinsi Jawa Tengah berkomitmen penuh untuk memastikan layanan percepatan pensertifikatan tanah wakaf tersebut berjalan dengan semestinya.
"Insya Allah tidak akan ada lagi kasus Nadzir datang ke kantor pertanahan sampe empat kali, kepala kantornya akan langsung saya marahi", janji Jonahar.
"Kalau perlu bahkan untuk tanah wakaf akan kita antar (sertifikat), karena tanah wakaf ini adalah ladang amal dikemudian hari... Amin...," imbuhnya. dtc