Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sumatra Utara (Sumut) mulai mengembangkan program mina padi seluas 150 hektare di 4 kabupaten tahun ini. Program ini bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi petani padi. Jika program ini berhasil, terbuka kemungkinan untuk dilakukan di kabupaten lain.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Sumut), M Juwaini mengatakan, empat kabupaten tersebut yakni Mandailing Natal seluas 100 hektare, Nias seluas 4 hektare, Simalungun seluas 26 hektare dan Serdangbedagai seluas 20 hektare.
Program mina padi di 4 kabupaten tersebut berjalan karena adanya usulan dari kabupaten. Sampai saat ini, hanya Kabupaten Nias yang belum ada laporan realisasinya sehingga realisasinya baru 146 hektare program mina padi dijalankan pada pertengahan tahun 2018 namun pihaknya belum mendapatkan laporan hasil panen padi maupun ikannya.
Menurutnya, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, M Azhar Harahap, berharap program ini berhasil. Dengan begitu, tahun 2019 bisa kabupaten lainnya juga mengusulkan untuk dilakukan petani di daerahnya. "Kenapa ini dilakukan karena Mina padi ini bisa memberikan nilai tambah bagi petani. Jadi di lahan yang sama, petani bisa panen padi dan ikan sekaligus," katanya.
Dijelaskannya, di lahan sawah seluas 1 hektare bisa menghasilkan 7 - 8 ton gabah kering panen (GKP). Program Mina padi tidak akan mengurangi produktifitas padi sawah. "Ini lah sebenarnya tujuan utama dari Mina padi ini, petani bisa panen padi dan ikan sekaligus sehingga bisa meningkatkan kesejahteraannya," katanya.
Direktur Yayasan Bina Ketrampilan Pedesaan (Bitra) Indonesia, Wahyudi, mengatakan, program Mina Padi sangat potensial dilakukan untuk menambah pendapatan petani. Awal tahun lalu, Yayasan Bitra Indonesia bekerja sama dengan petani, Pemerintah Kabupaten Serdangbedagai dan Balai Budidaya Perikanan Air Tawar Dirjen Perikanan Budidaya. Menurutnya, intensifikasi lahan pertanian sangat potensial dilakukan apalagi sumber air berlimpah.
Petani Mina padi di Dusun 6, Desa Pulau Tagor, Kecamatan Serba Jadi, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) mengatakan petani menyambut baik karena pola ini memberikan nilai tambah ketika panen. Beberapa waktu lalu, petani mendapatkan hasil gabah kering panen sekitar 250 -300 kg/rante. Keuntungan lainnya, petani tidak mengeluarkan.