Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Dalam rangka peringatan Hari HIV/AIDS Sedunia sekaligus orientasi Tahun Pelayanan HKBP 2018, yaitu Kesehatan dan Kebersihan dalam Lingkungan Hidup, HKBP Distrik VII Samosir bekerja sama dengan Komite HIV/AIDS HKBP menggelar penyuluhan bahaya HIV/AIDS dan narkoba, di Gereja HKBP Sialagan, Kecamatan Simanindo, Sabtu (1/12/2018). Kegiatan tersebut diikuti naposo bulung (pemuda) HKBP Distrik VII Samosir, siswa SMA N 1 Simanindo, SMP dan SMK HKBP Ambarita, SMK Pariwisata Tuktuk dan SMP N 1 Simanindo.
Narasumber pada kegiatan tersebut, di antaranya Wakil Bupati Samosir, Juang Sinaga; Kadep Diakonia HKBP, Pdt. Debora Purada Sinaga MTh; Kadis Kesehatan Samosir, dr Nimpan Karokaro.
Juang Sinaga menyampaikan agar para remaja sebagai generasi penerus menjauhi narkoba dan hubungan bebas yang dapat menyebabkan penyakit HIV/AIDS. Bahwa usia remaja produktif merupakan usia yang paling rentan terjerumus terhadap lembah hitam narkoba. Ketika para remaja sudah mulai berani menggunakan narkoba, maka dipastikan generasi penerus bangsa ini akan punah dan tak terarah.
Ia mengatakan, pemerintah terus berupaya memberantas peredaran narkoba yang telah merusak generasi bangsa. Namun, peran keluarga sangat penting dan dibutuhkan sebagai benteng atau proteksi yang paling ampuh agar anggota keluarganya tidak terjerumus ke dalam lembah HIV/AIDS dan narkoba. Karena, akhir-akhir ini kebiasaan anak muda cenderung menjurus ke hal-hal yang negatif.
Pdt Debora berharap perhatian dari Pemerintah Kabupaten Samosir tentang hak anak memperoleh pendidikan sesuai dengan kemanusian dan UU anak.
"Sesuai Undang-Undang, Nomor 35 Tahun 2014, setiap anak yang terpapar HIV/AIDS berhak mendapat pendidikan di sekolah menurut kemanusiaan sama seperti anak-anak lainnya," kata Debora.
Sedangkan dr Nimpan Karokaro menyampaikan, gejala HIV-AIDS itu terlihat setelah daya tahan tubuh seseorang turun atau drop.
Dikatakannya, obat yang digunakan saat ini adalah antiretroviral (ARV), yang bekerja dengan menghilangkan unsur pengembangan virus HIV. "Mencegah virus HIV merusak atau menghancurkan CD4 dalam tubuh," katanya.
"Mari cegah, penularannya hanya 3, yakni, dari transfusi darah, berhubungan intim sembarangan dan air susu ibu (ASI)," ujarnya.