Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Tebing Tinggi. Seorang pasien bedah ortopedi, Hazarul Aswad Azmi (19), warga Jalan Bukit Jamu, Kelurahan Lalang, Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi merasa bersyukur dengan adanya BPJS Kesehatan, sebab operasi kedua pemasangan pen (patah tulang) yang baru seminggu lalu dijalaninya di RS Grand Medistra, Lubuk Pakam, Deli Serdang sedikitpun tidak dikenakan biaya alias gratis.
Perasaan syukur dan terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang telah menanggung seluruh biaya perawatan, perobatan dan bedah ortopedi Hajarul Aswad baik selama dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Tebingtinggi dan RS Grand Medistra Lubuk Pakam, disampaikan Zulkarnain (47) dan Misriani (38), orangtua kandung Aswad.
“Tidak bisa kami bayangkan bagaimana caranya harus menutupi seluruh biaya perawatan dan operasi bedah ortopedi di RS Grand Medistra, hutang-hutang untuk biaya operasi yang sebelumnya saja masih belum terbayar, untung ada BPJS Kesehatan yang telah menanggung seluruh biaya perobatannya, terima kasih kepada BPJS Kesehatan,” ungkap Zulkarnain saat ditemui wartawan dikediamannya, Jumat (7/12/2018).
Zulkarnain yang tidak memiliki pekerjaan tetap karena sakit berkepanjangan yang dideritanya selama ini mengungkapkan, sebelum menjalani operasi untuk kedua kalinya, anaknya Aswad menjadi korban kecelakaan lalu lintas di jalan Tebingtinggi – Siantar tepatnya di Nagori Batu Silangit Kec. Tapian Dolok Kab. Simalungun pada 17 Juni 2018 lalu, dan sempat menjalani perawatan di tiga rumah sakit dengan status pasien umum yang sebagian biayanya dicover oleh Asuransi Jasa Raharja.
Namun biaya selama menjalani perawatan dan bedah ortopedi saat di RS Bina Kasih Medan, mencapai over budget dari nilai yang dicover oleh Jasa Raharja. Karena sudah terlanjur berstatus pasien umum, akhirnya pihak keluarga terpaksa menutupi sendiri biaya kekurangan selama menjalani perawatan dan bedah ortopedi yang nilanya hingga puluhan juta rupiah.
Baru beberapa bulan setelah kakinya dinyatakan sembuh oleh dokter dan bisa dibuat untuk berjalan dan beraktifitas seperti biasa, kejadian nahas kembali menimpa Aswad, dia terjatuh saat hendak menuruni anak tangga gedung di kampusnya, Universitas Asahan. Akibat kejadian itu, Aswad merasakan sakit di bagian kakinya yang patah dan segera dilarikan ke RS Bhayangkara Tebingtinggi.
Hasil pemeriksaan di RS Bhayangkara menyebutkan bahwa sambungan kaki yang pernah dioperasi sebelumnya mengalami patah dan pen penyangga tulang lepas, pihak RS Bhayangkara Tebingtinggi akhirnya merujuk ke RS Grand Medistra Lubuk Pakam untuk menjalani operasi bedah ortopedi yang kedua kalinya.
“Kami merasa bersyukur dan sangat terbantu dengan adanya BPJS Kesehatan, kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia, mari kita bersama-sama mendukung BPJS Kesehatan supaya kita bisa berobat gratis bersama-sama, yakinlah iuran yang kita bayar setiap bulan tidak sebanding dengan besarnya manfaat yang diberikan oleh BPJS Kesehatan,” imbuhnya.
Zulkarnain juga harap kepada pemerintah agar BPJS Kesehatan ini berlanjut terus, karena dia sudah merasakan bagaimana keuntungan menjadi peserta BPJS Kesehatan. “Berkat BPJS Kesehatan kita menjadi sangat terbantu, bila badan sehat tentu kita bisa bekerja dan melanjutkan aktifitas seharai-hari, terima kasih BPJS Kesehatan,” ujarnya.