Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Berastagi. Untuk meningkatkan teknik budidaya serta proses pasca panen. Dinas Pertanian Pemkab Karo bekerja sama dengan BNPB dan sejumlah instansi lainnya menggelar Festival Kopi Karo #2, selama dua hari di pelataran Open Stage Taman Mejuah-juah Berastagi, Kota Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, mulai Sabtu (8/12/2018) jelang siang.
Wakil Bupati Karo, Cory Sebayang. mengatakan, dataran tinggi Karo selain sebagai produsen tanaman hortikultura, dan pangan juga memiliki komoditi perkebunan primadona, yakni kopi karo, yang beberapa tahun belakangan banyak diminati penikmat kopi. Kedepannya harus dapat ditingkatkan kualitasnya.
"Areal kopi kita yang diapit oleh dua gunung berapi aktif, Sibayak dan Sinabung, tentunya menghasilkan cita rasa yang sangat khas. Oleh karena itu, kita harus berbenah. Mulai dari teknik penanaman kopi, budi daya, serta pengolahan pasca panen, hendaknya dikerjakan secara professional. Oleh karena itu, kami meminta Dinas Pertania agar lebih memperhatikan petani,” ujarnya Cory.
Konsultan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Budi, kepada medanbisnisdaily.com mengatakan, pihak BNPB sejak 2015 telah menggandeng petani kopi di kawasan terdampak Sinabung pada acara Pesta Mejuah-juah.
“Ketika itu kita mengikutsertakan masyarakat. Melihat prospek serta daya tahan kopi terhadap dampak erupsi, BNPB dengan stakeholder lainnya mulai berniat mengembangkan kopi di Tanah Karo,” papar Budi.
Kadis Pertanian Pemkab Karo, Sarjana Purba, mengatakan, areal pertanaman kopi di Tanah Karo saat ini, seluas 8.400 hektar. Kopi yang ditanam di atas perkebunan rakyat itu, mampu menghasilkan 1,5 ton tiap hektar per tahunnya.
“Kita akan tingkatkan pengetahuan petani untuk mengelola kopi sehingga daya jual kita akan semakin tinggi. Tidak semudah membalikan telapak tangan tetapi bertahap akan kita tingkatkan,”ujar Sarjana optimis.