Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Secara kasat mata mobil-mobil di segmen Low Cost Green Car (LCGC) semakin memenuhi jalanan-jalanan di Indonesia.
Namun secara penjualan justru menurun seperti tercantum dalam data distribusi wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
"LCGC Januari-Oktober 2018 totalnya 181.000 unit, tahun 2017 jumlahnya 199.000," ungkap PR Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Rouli Sijabat di kawasan Thamrin, Jakarta.
Penurunan penjuanan LCGC ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah perusahaan pembiayaan kian ketat menyeleksi calon konsumen yang hendak menyicil mobil.
"Segmen menengah ke bawah kena impact, ada NPL (Non performing loan) karena tightening dari leasing company, bunga juga naik," terang Executive General Manager PT TAM Fransiscus Soerjopranoto.
Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra. Amelia juga menyebut LCGC model hatchback perlahan mulai berkurang peminatnya karena kalah dengan model 7 penumpang.
"LCGC itu turun kalau lihat marketnya. Di kita terjadi kanibalisasi, di kita itu masih 7 seater waktu pertama kali kita bikin Ayla bisa jual 4.000 ada 7 seater tinggal 2.000. Tapi ada Sigra kita bisa jual 4.000an lebih jadi total 2 itu kita jual 6.000an dulunya 4.000an," jelas Amel beberapa waktu lalu.
Pertumbuhan LCGC ini memang cukup menjadi sorotan. Direktur Pemasaran dan Layanan Purna jual PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy bahkan sempat memprediksi LCGC bakal mendominasi dalam beberapa tahun ke depan.
"Kalau lihat perkembangan rasionya MPV itu turun terus, baru tahun ini naik karena ada Xpander. Kalau lihat mobil city car LCGC nih mengerikan," ungkap Jonfis.
"Dari 0 persen sekarang udah sampai mungkin 27 persen, plus city car mungkin 31 persen jadi hampir sama dengan level LMPV. LMPV 32 persen, jadi sudah menyamai LMPV," pungkasnya. (dto)