Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pembukaan Konvensi Nasional Humas 4.0 di Istana Negara, Jakarta. Jokowi mengatakan kegiatan ini sebenarnya jarang dilakukan di Istana Kepresidenan.
Peresmian pembukaan acara berlangsung di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/12/2018). Jokowi membuka dengan penjelasan mengenai kostum yang dia kenakan, yakni setelan jas.
"Pertama-tama mohon maaf, bukan saya salah kostum, tidak. Karena habis ini saya harus melantik gubernur. Saya sudah tahu kalau pakai batik, nanti kalau pakai batik, lepas lagi ganti jas lagi. Bolak-balik, gonta-ganti. Pakaian yang biasanya itu sehari bisa ganti 4-5-6 kali karena gonta-ganti acara. Tapi ini tadi udah, saya enggak mau ganti udah. Sekali lagi saya mohon maaf dulu, nanti dipikir salah kostum," kata Jokowi.
Jokowi kemudian mengucapkan selamat datang kepada para peserta Konvensi Humas 4.0 di Istana Negara. "Jarang-jarang Konvensi Humas dibukanya di Istana Negara. Seminggu yang lalu saya diberi tahu, ya kita buka di Istana Negara," katanya.
Jokowi menjelaskan alasan kegiatan itu diadakan di Istana Negara. Ini karena di era kompetitif ini, peran humas sangat penting.
"Saya berikan contoh kecil, kita ingin mendatangkan wisata banyak dari mancanegara untuk itu kita perbaiki fasilitas infrastruktur. Kita juga promosi kemana-mana. Tapi harus diingat, kalau pemberitaannya kurang tepat, itu percuma semuanya dan wisatawan tidak jadi datang. Demikian pula investasi. Kita menyederhanakan izin, mempercepat izin di birokrasi. Tapi juga percuma, hal ini bisa terganggu kalau citra kita tidak kita bangun di mata internasional," jelasnya.
"Percuma pekerjaan itu. Di sinilah pentingnya perang kehumasan," imbuhnya.
Jokowi mengatakan, pada dasarnya peran humas adalah mensosialisasi pesan positif dan prestasi kepada publik agar terbangun kepercayaan dan reputasi lembaganya.
"Bagi bapak-ibu humas perusahaan, ya, membangun kepercayaan, reputasi perusahaan tanpa memberitakan keburukan perusahaan yang lain. Apalagi menebarkan hoax, fitnah, maupun ujaran kebencian. Bagi bapak-ibu humas pemerintahan, ya, sama. Berkewajiban membangun reputasi pemerintah, membangun trust masyarakat kepada pemerintah. Tanpa memberitakan keburukan siapa pun. Apalagi, sekali lagi, menebarkan hoax, fitnah, ujaran kebencian," jelas Jokowi.
Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 300 peserta. Mereka semuanya tampak mengenakan pakaian kemeja batik. Hadir dalam acara ini Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. (dtc)