Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Para seniman dan budayawan menyampaikan aspirasi ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka juga mengajukan dana abadi dari pemerintah.
Pertemun seniman dan budayawan dengan Jokowi berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta. Ada sekitar 40 seniman dan budayawan yang bertemu dengan Jokowi dan membicarakan soal hasil Kongres Kebudayaan.
"Saya hanya melanjutkan kongres kebudayaan yaitu perlunya diadakan dana abadi kebudayaan, dan Pak Jokowi mengatakan iya dan dimulai tahun depan Rp 5 triliun, lima tahun pertama," kata budayawan, Goenawan saat ditemui usai pertemuan di Istana, Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Dana itu menurut Goenawan akan digunakan untuk kepentingan pementasan seni dan budaya. Priorirtasnya untuk seni yang 'mati suri'. "Iya kan untuk membantu pementasan, latihan tari, untuk membantu puisi untuk membantu musik yang nggak laku-laku itu loh," katanya.
Goenawan menyebut patokan anggaran Rp 5 triliun belum diperhitungkan rincian posnya. "Tidak tahu (proporsional atau tidak). Karena belum dipraktikkan. Kan itu harus ada hitungannya, tapi jauh daripada tidak ada. Kan sebenarnya ada anggaran dari Kemendikbud tambahan Rp 300 miliar. Sekarang on top itu ada Rp 5 triliun," katanya.
Konsep dana abadi untuk kebudayaan disebut Goenawan baru pertama kali dalam sejarah RI. "Dalam sejarah Republik Indonesia ini pertama kali. Jadi Pak Jokowi membangun membuat sejarah. Tapi kalau, nah ini tambahannya perih ini, kalau dia nggak dipilih lagi ya bubar," katanya.
"Sebab begini, kalian kan nggak pernah berusaha mementaskan. Mementaskan itu ngemis-ngemis. Festival tari internasional yang sekian tahun itu tiap tahun dulu ngemis-ngemis dan tidak dapat. Jadi Putu Wijaya bertahun-tahun kalau dia mentas dapat dari mana dia? Dia mentas minta sini minta sini, nah ini nggak boleh lagi. Sebab kalau ndak mutu akan menurun," imbuhnya. dtc