Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumut menyerukan agar pemerintah Indonesia menegaskan dukungannya kepada umat Muslim dari suku Uyghur yang hidup di China. Seruan itu disampaikan melalui demonstrasi, Selasa siang (18/12/2018), di gedung DPRD Sumatra Utara, Jalan Imam Bonjol, Medan.
Disebutkan, berbagai bentuk perlakuan tidak seharusnya yang dikategorikan sebagai pelanggaran hak azasi manusia (HAM) diperlakukan kepada dua juta lebih Muslim Uyghur di Xinjiang, China. Karena dianggap sebagai ekstrimis oleh Pemerintah China mereka terpaksa pindah ke kamp pengungsian.
Melarang nama Islam untuk bayi yang baru lahir, menyita Alquran, melarang anak-anak mengikuti kegiatan keislaman, menjadikan masjid sebagai pusat propaganda, melarang perempuan memakai jilbab dan cadar, menikahkan muslimah Uyghur ke pria komunis suku Han dan sebagainya, adalah bentuk pengekangan dari pemeriksaan China kepada umat muslim Uyghur.
"Badko HMI Sumut sangat menyayangkan sikap yang dilakukan Pemerintah China kepada Muslim Uyghur. Persoalan Uyghur adalah persoalan besar kemanusiaan," tegas koordinator aksi demonstrasi, Abdul Wahid Rambe dalam orasinya.
Kepada Pemerintah Indonesia, Abdul Wahid menyatakan agar tidak diam. Sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia Indonesia mempunyai tanggung jawab moral atas nasib jutaan umat Muslim Uyghur.
"Kami meminta suara tegas pemerintah Indonesia khususnya Sumatra Utara untuk menyelesaikan persoalan Muslim Uyghur, meminta Pemerintah Indonesia memutuskan hubungan kerja sama ekonomi dengan China karena mereka sudah melanggar ketertiban dunia," tegas Abdul.
Anggota DPRD Sumut, Sutrisno Pangaribuan yang menerima demonstrasi Badko HMI menyatakan adalah domain pemerintah pusat menekan Pemerintah China agar tidak memperlakukan umat muslim Uyghur tidak baik.
"Begitupun tuntutan mahasiswa akan kami teruskan ke Kementerian Luar Negeri agar Indonesia menentukan sikapnya terhadap umat Muslim Uyghur," kata Sutrisno yang berasal dari Fraksi PDI Perjuangan.