Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Program transmigrasi diharapkan menjadi salah satu solusi dalam mengatasi persoalan pembangunan bangsa. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan hal ini bisa terwujud melalui upaya peningkatan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan dan berkelanjutan di NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan arahan kepada sejumlah wredatama atau pensiunan pegawai kementerian transmigrasi yang tergabung dalam Persatuan Wredatama Transmigrasi (PWT).
Dalam kegiatan yang digelar di Balai Makarti Muktitama, gedung Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Eko menyampaikan bahwa pembangunan transmigrasi saat ini diarahkan untuk berbasis kawasan. Hal ini merupakan salah satu skema pembangunan pusat pertumbuhan yang tidak hanya berbasis spasial dan komoditas unggulan.
"Tetapi juga secara bersamaan memberdayakan masyarakat di kawasan tersebut agar mampu menjadi pelaku ekonomi yang mumpuni dan penikmat manfaat dari hasil pembangunan itu," kata Eko dalam keterangan tertulis, Selasa (18/12/2018).
Eko menilai kalau model transmigrasi tak dikembangkan dengan model pembangunan desa maka tidak akan menghasilkan manfaat bagi para transmigran. Pasalnya, berdasarkan evaluasi dari Kemendes PDTT, sejumlah tanah yang awalnya diberikan kepada para transmigran akan habis jika diwariskan tapi tidak dimanfaatkan dengan baik. Untuk itu Kemendes PDTT mengembangkan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan.
"Dalam mendukung program transmigrasi, pemerintah telah memiliki program pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades). Dalam program Prukades ini, kita berkolaborasi dengan sejumlah pemerintah daerah, kementerian terkait, perbankan, dan swasta," lanjutnya.
Program prukades ini, kata Eko, diyakini dapat menyejahterakan para transmigran dan masyarakat sekitarnya. Salah satunya bisa dilihat dari pengembangan prukades tebu di kawasan transmigrasi Melolo, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Ada juga pengembangan prukades sawit di kawasan transmigrasi Bupul, Merauke, Papua, dan prukades lainnya di daerah lain.
"Tercatat pada tahun ini, total investasi melalui pola kemitraan dengan pengembangan prukades di kawasan transmigrasi telah mencapai Rp 15,97 triliun. Kita berharap para wredatama bisa melihat atau turut berkontribusi dalam membangun desanya. Karena banyak potensi yang bisa digarap oleh para wredatama di desa, baik usaha maupun potensi lainnya," pungkas Eko. dtc