Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Asosiasi Pengusaha Bumiputra Nusantara Indonesia (Asprindo) Sumatera Utara (Sumut) didorong untuk mengembangkan perekonomian kerakyatan. Hal itu sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Sebab banyak peluang yang bisa ditangkap dari konsep ekonomi kerakyatan, baik di sektor sandang, papan maupun pangan. Bahkan, peluangnya bisa menembus pasar ekspor.
"Perekonomian kerakyatan itu sangat besar potensinya dan sangat luas. Mulai dari sandang pangan dan papan," ujar Sri Danty, pelaku usaha yang bergerak di bidang industri presto, saat berkunjung ke Sekretariat Asprindo Sumut di Jalan Tennis, Medan, Rabu petang (19/12/2018).
Sri Danty yang mengaku sudah 12 tahun bergerak di bidang industri presto, diterima langsung oleh Ketua Asprindo Sumut, Rafriandi Nasution, didampingi sekretarisnya, M Nazmi Matondang, serta pengurus Asprindo Sumut lainnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 1 jam itu, Sri Danty memaparkan besarnya peluang dan potensi pasar masih dalam sektor industri dan makanan, pada saat ini yang sedang mereka kembangkan di bidang perikanan, khususnya untuk budi daya ikan bandeng yang jarang dilirik pelaku usaha. “Peluangnya sangat besar. Makanya saya bawa ke Asprindo. Karena saya melihat ini pengusaha pribumi, sehingga masyarakat kita itu tidak hanya duduk kongkow bersama-sama, tapi ada yang dikerjakan secara kolektif,”ujarnya.
Ketua Asprindo Sumut, Rafriandi Nasution, merespons positif peluang tersebut yang bisa disinergikan dengan program Asprindo.
Wakil Ketua Bidang Industri Maritim, Kelautan dan Perikanan Asprindo Sumut, Budi Aswin Lubis, menambahkan, program tersebut sangat bagus untuk peningkatan ekonomi kerakyatan. “Kita dari Asprindo sangat mendukungnya. Program ini akan kita pelajari lebih lanjut, agar bisa kita wujudkan seluruh peluang yang ada. Tujuannya untuk menumbuhkembangkan perekonomian rakyat, tentu akan berpengaruh pada per kapita nasional,” ujarnya.
Asprindo, lanju Budi Aswin, juga akan merangkul para petani ikan yang berada di Sumatera Utara, khususnya di daerah pinggir pantai, untuk budi daya ikan bandeng dan menjadikan Asprindo sebagai wadah inti. Untuk langkah awal, mereka akan membentuk koperasi sebagai pendukung bagi petani
ikan.
“Ini prospeknya paling besar,” ujarnya, apalagi selama ini, budi daya ikan bandeng belum banyak yang tahu, karena dinilai tidak menjanjikan. Namun, Bali dan Surabaya ternyata sudah berhasil,
pemasarannya. Bukan cuma untuk pasar lokal saja, tapi sudah secara internasional.