Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pembuat mobil terbesar di Inggris, Jaguar Land Rover (JLR) memecat ribuan pekerja. Hal itu diumumkan oleh perusahaan pada hari Kamis (10/1/2019).
Sebanyak 4.500 karyawan diputus kontraknya oleh JLR. Hal itu dilakukan untuk memangkas biaya perusahaan sebesar US$ 3,2 miliar.
Salah satu penyebab perusahaan memangkas karyawannya adalah tekanan yang diakibatkan oleh menurunnya penjualan di pasar utamanya, China. Penurunan ini merupakan yang pertama kalinya dalam 20 tahun.
"Penjualan di China merosot sekitar 42% pada Desember dan 22% secara keseluruhan di 2018," jelas pihak JLR dikutip dari CNN, Minggu (13/1/2019).
Faktor lainnya adalah Brexit dan jatuhnya penjualan kendaraan diesel setelah kasus skandal emisi Volkswagen. Perusahaan juga menempatkan ratusan karyawan di salah satu pabriknya untuk membantu pertumbuhan Inggris dalam jangka panjang.
"Kami mengambil tindakan tegas untuk membantu memberikan pertumbuhan jangka panjang dalam menghadapi berbagai gangguan geopolitik dan peraturan serta tantangan teknologi yang dihadapi industri otomotif," kata CEO Ralf Speth.
Keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan menghambat hubungan antara Inggris dengan negara-negara di Eropa. Salah satu kerugiannya adalah menghilangkan laba tahunan sekitar US$ 1,5 miliar.
"Hasil yang salah akan membahayakan rencana perusahaan untuk membelanjakan US$ 102 miliar di Inggris selama lima tahun ke depan,"
terang dia.(dtf)