Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanjungbalai. Petugas Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor (Polres) Tanjungbalaimenembak mati 2 orang anggota jaringan sindikat internasional penyelundup sabu 15 kilogram, Rabu (16/1/2019), sekira pukul 05.30 WIB. Keduanya Rusdi alias TT, warga Jalan Yos Sudarso, Kelurahan TB Kota IV, Kecamatan Tanjungbalai dan Zulfikar aluas Acong, warga negara Malaysia.
Kedua jenazah dibawa ke RSU dr Tengku Mansyur Tanjungbalai dan direncanakan siang ini juga akan dirujuk ke RS di Pematang Siantar untuk dilakukan autopsi.
Kapolres Tanjungbalai, AKBP Irfan Rifai, menjelaskan, kedua tersangka ini merupakan anggota jaringan narkotika internasional dari Malaysia yang membawa 15 kg sabu di dalam 2 tas, masing-masing berisi 10 kg dan 5 kg sabu.
"Terhadap keduanya dilakukan tindakan tegas terukur yang masih terkait dengan jaringan sabu waktu lalu.Tindakan tegas terukur dilakukan karena mereka berupaya lari," kata Kapoler.
Dijelaskannya, dari informasi diperoleh, pagi itu Acong tiba dari Malaysia menumpang boat membawa sabu 20 kg. Ketika bertambat di sebuah tangkahan di Kelurahan Beting Kuala Kapias Tanjungbalai sudah ditunggu Rusdi.
Kemudian mereka bertiga, yaitu Acong, Rusdi dan seorang lagi berinisial U bergerak dengan mengenderai tiga unit sepeda motor. Masing-masing membawa tas berisi 10 kg sabu (Rusdi), Acong 5 kg dan U 5 kg.
Petugas berhasil mengejar dan melakukan tindakan tegas terukur kepada Rusdi dan Acong,sementara U yang mengenderai sepeda motor N Max ketika dilakukan pengembangan sangat kencang dan sulit ditangkap.
Selain menindak dua pelaku dan mengamankan barang bukti 15 kg sabu ,petugas juga menyita barang bukti berupa 2 unit sepeda motor merek Vario dan Scopy.
Kedua jenazah masih berada di RS Tengku Mansyur dan akan dirujuk ke RS di Pematang Siantar."Karena salah seorang pelaku warga negara Malaysia, kita juga sudah berkoordinasi dengan Konsulat Malaysia untuk menghubungi keluarganya. Jaringan Rusdi alias TT ini sudah malang melintang di Tanjungbalai. Begitu juga dengan Acong juga merupakan jaringan ekstasi yang terungkap beberapa waktu lalu," jelas Irfan Rifai.