Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - New Delhi - Sedikitnya 40 orang tewas akibat flu babi yang marak di Rajasthan, India bagian barat, sejak awal bulan ini. Lebih dari 1.000 orang lainnya dilaporkan positif terinfeksi virus flu babi.
Tahun lalu, sekitar 1.100 orang dilaporkan tewas dan 15 ribu orang lainnya terinfeksi flu babi di sejumlah wilayah India yang terjangkit wabah virus A H1N1 yang sangat menular dan menyebar dari manusia-ke-manusia.
Seperti dilansir AFP, Jumat (18/1/2019), kasus flu babi mengalami peningkatan saat bulan-bulan dingin mulai Desember dan Januari di wilayah barat dan utara India, termasuk Rajasthan dan ibu kota New Delhi.
Otoritas Rajasthan yang terkenal akan berbagai gurun dan istana serta sangat terkenal di kalangan turis asing, meminta para dokter untuk meminta izin sebelum mengambil cuti dan merencanakan kampanye rumah-ke-rumah untuk mendeteksi pasien-pasien yang terinfeksi.
Para pejabat kesehatan setempat juga meluncurkan kampanye kewaspadaan untuk membuat orang-orang lebih menyadari soal gejala, pencegahan dan perawatan flu babi. Sejauh ini, otoritas setempat telah memeriksa lebih dari 5.100 orang.
"Total kematian mencapai 40 orang dan kasus positif terjangkit (flu babi-red) 1.036 orang mulai 1 Januari hingga 17 Januari di Rajasthan. Satu kematian terjadi pada Kamis (17/1)," demikian pernyataan Departemen Kesehatan Rajasthan.
Salah satu pasien terinfeksi flu babi yang menjadi pemberitaan adalah Amit Shah yang merupakan penasihat top Perdana Menteri Narendra Modi. Amit Shat dinyatakan positif terinfeksi pekan ini dan telah dibawa ke rumah sakit di New Delhi.
Dari jumlah total korban tewas, paling banyak berasal dari distrik Jodhpur di Rajasthan dengan 16 kematian dan 225 orang positif terinfeksi. Sejauh ini belum ada imbauan perjalanan yang dirilis terkait flu babi.dtc