Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Bangunan instalasi pengolahan limbah (IPAL) senilai Rp 13 miiar di kawasan Sungai Aek Simaremare, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatra Utara sejak dibangun sampai saat ini tidak difungsikan alias ditelantarkan. Akibatnya,sebagian bangunan sudah dimakan rayap.
"Bangunan ini sejak selesai dibangun jalan dua tahun belum pernah diketahui apa fungsinya dan siapa pengelolanya," ujar warga, Jony Tampubolon, Sabtu (19/1/2019) di Balige.
Dia mengatakan, karena tidak ada yang mengelola dan tidak difungsikan bangunan sebagian material bangunan sudah banyak rusak, khususnya pintu dan tembok.
"Lucu sekali pemerintah ini, uang sebanyak itu dihabiskan tanpa ada manfaatnya kepada masyarakat," sesalnya berharap seluruh masyarakat dan pemerhati supaya menyoroti bangunan dimaksud atau dilaporkan kepada aparat hukum.
Penyesalan juga disampaikan, Parlin Sianipar. Pensiunan pegawai di Kementerian PUPR ini menyebut bahwa bentuk bangunan yang mempersempit lebar sungai adalah sangat kurang tepat. Apalagi, pipanisasi yang sudah dipasang ke rumah warga tidak ada guna mengalirkan limbah.
Kepala Kelurahan Pardede Onan, Kecamatan Balige melalui Kepala Lingkungan Ranto Pardede mengakui bangunan di wilayahnya adalah bangunan TA 2017 dan saat ini belum difungsikan sebagaimana mestinya. Ia akan menyampaikan keluhan itu kepada atasannya, termasuk kepada Bupati Tobasa, Darwin Siagian.
"Kami akan tindaklanjuti kepada institusi yang berkaitan termasuk kepada Bupati," ucapnya berterima kasih atas sorotan masyarakat yang peduli kepada pembangunan itu.