Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. International Monetary Fund (IMF) meramal pertumbuhan ekonomi global hanya 3,5% tahun ini. Revisi dilakukan karena masih adanya ketidakpastian ekonomi yang menyebabkan di pasar keuangan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai bahwa keputusan tersebut menandakan bahwa guncangan bagi perekonomian nasional masih akan terjadi.
"Ini tantangan sisi bahwa momentum bersama eksternal akan melemah dan guncangan mungkin masih terjadi meskipun tidak seperti tahun 2018," kata Sri Mulyani usai acara Forum A1 Inisiatif Indonesia di Tjikini Lima, Jakarta Pusat, Selasa (22/1/2019).
Dia menjelaskan, penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia oleh IMF dikarenakan masih adanya dampak ketidakpastian dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.
Selanjutnya, tutupnya sebagian pemerintah AS serta perlambatan pertumbuhan ekonomi China pun menjadi salah satu yang diperhitungkan oleh IMF dalam memutuskan penurunan proyeksi.
"Oleh karena itu IMF katakan untuk tahun 2019 cut proyeksi 0,2 di bawah. Saya rasa untuk kita ini tantangan global growth momentum tidak meningkat secara cepat tadinya dibayangkan 3,7% jadi 3,9%, kemudian ke 3,7% bahkan 3,5%," kata Sri Mulyani.
Dengan begitu, pemerintah pun akan tetap menjaga stabilitas perekonomian nasional bersama Bank Indonesia (BI).
"Kita fokus jaga faktor pertumbuhan ekonomi dan stabilitas jaga ekonomi kita dalam lingkungan yang bergerak cepat," ungkap dia. (dtf)