Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batubara. Diperkirakan sekitar awal Maret 2019, sebanyak 12 ekor domba jenis dorper yang berasal dari Australia akan masuk ke wilayah Kabupaten Batubara. Domba dorper tersebut nantinya akan dikembangkan dan kawin silang dengan domba lokal untuk tujuan meningkatkan mutu ternak.
"Sekitar awal bulan Maret akan masuk 12 ekor domba jenis dorper dari Australia. 7 ekor jantan dan 5 ekor betina. Itu akan kita kembangkan dan coba akan kita silang dengan induk lokal. Ini akan membantu peternak untuk mengganti genetika agar lebih baik lagi," ungkap Owner CV Asia Global Farm, Nur Ridhuan saat silaturahmi dengan peternak domba/kambing Sumatera Utara, di RM 100, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara, Minggu (3/2/2019).
Ia mengatakan, program ini nantinya diharapkan dapat membantu peternak di Sumatra Utara untuk mendapatkan hasil ternak sesuai apa yang diharapkan. Menurutnya, cara beternak yang dilakukan peternak di Sumatra Utara masih ketinggalan dengan cara yang digunakan misalnya di Jawa bahkan di luar negeri. Padahal, Sumatra Utara secara geografis sangat mendukung dengan ketersediaan pakan yang melimpah.
"Program yang kita buat akan membantu peternak di Sumut. Tidak hanya soal manajemen pengelolaan ternak yang diperbaiki, tetapi juga ketersediaan bibit ternak yang baik untuk mendapatkan hasil yang baik, sekitar bulan Mei hasil dari silang dorper dengan induk lokal sudah dapat kita distribusikan," katanya.
Ketua Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDI) Sumatra Utara, Epo Bayu, menuturkan, peluang usaha ternak khususnya domba/kambing di Sumut sangat besar. Di samping ketersediaan pakan yang melimpah, permintaan untuk domba/kambing juga sangat tinggi.
Sebagai contoh kebutuhan domba/kambing untuk kurban. Untuk Kota Medan saja, kebutuhan domba/kambing sekitar 5.000 ekor. Sedangkan untuk aqiqah, satu pelaku usaha saja minimal harus menyediakan 40-50 ekor domba/kambing setiap bulan.
"Mengapa untuk kebutuhan Sumatera Utara saja kita tidak dapat memenuhi permintaan? Tantangan yang cukup besar dihadapi peternak yaitu kriteria ternak yang akan dijual. Banyak pelaku usaha yang memberikan kriteria untuk ternak dijual. Makanya banyak keluh kesah peternak, dengan jumlah ternak yang banyak namun susah untuk menjualnya," ujarnya.
Dikatakannya, saat ini HPDI dan CV Asia Global Farm siap bekerja sama dengan para peternak. Ini akan menjadi wadah bagi peternak untuk menghasilkan ternak dengan kualitas yang baik. Perawatan yang baik dapat hasil yang baik dan pasti akan mendapatkan harga yang baik.
Acara silaturahmi peternak domba/kambing Sumut turut dihadiri oleh para peternak yang berasal dari berbagai daerah sekitar Sumut. Pada kesempatan itu juga peternak mendapat pelatihan dari pakar ternak, yaitu drh Bobby Chrisenta pakar kesehatan ternak, Suryono pakar nutrisi pakan ternak, serta drh Adil Harahap, praktisi peternakan terintegrasi.