Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sekelompok anggota Organisasi Kepemudaan (OKP) melakukan pengerusakan terhadap pos sekuriti perumahan elit Komplek Cemara Asri, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Senin (4/1/2019). Di perumahan ini, Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah dan ayahnya pengusaha H Anif tinggal.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kejadian tersebut bermula dari konvoi massa Ikatan Pemuda Karya (IPK) yang datang dari arah Jalan Pancing. Namun, setelah melewati Komplek Perumahan Cemara Asri, rombongan massa kemudian masuk ke halaman komplek, lalu menghujani pos satpam yang ada di sana dengan lembaran batu.
Salah seorang petugas sekuriti di pos tersebut yang mengaku bernama Rawi mengatakan, akibatnya hampir seluruh kaca yang terdiri dari 16 bagian yang mengelilingi pos satpam pecah oleh lemparan batu.
"Awalnya mereka menggeber-geber sepeda motor di luar komplek. Namun tiba-tiba masuk ke dalam dan membuat keributan, sambil melempari pos satpam dengan batu," ungkapnya kepada wartawan.
Selain itu, lanjut Rawi, massa juga sempat memukul salah seorang petugas satpam. "Salah seorang di antara kami juga sempat ditunjang," ucapnya.
Karena melihat massa yang begitu banyak, Rawi mengaku, petugas sekuriti komplek pun memilih lari menyelamatkan diri. "Tak lama kemudian, polisi pun datang memgamankan lokasi," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan kader IPK Kota Medan melayat ke rumah duka korban penganiayaan, Jarisman Saragih (22), di Desa Pematang Johar, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Senin siang (4/2/2019). Mereka terlebih dahulu berkumpul di Kantor DPD IPK Kota Medan, Jalan Burjamhal, Kecamatan Medan Baru, kemudian secara bersama-sama berkonvoi dengan menggunakan roda dua dan empat ke rumah korban.
Bersadarkan informasi yang diperoleh, adapun rute yang akan dilewati massa, yakni, Jalan Nibung - Jalan Raden Saleh - Jalan Balai Kota - Jalan Merak Jingga - Jalan Sutomo - Jalan Krakatau - Jalan Cemara - Hingga ke Labuhan Deli (rumah korban).
Namun dalam perjalanannya, konvoi ini sempat memanas, khususnya ketika massa melewati Jalan Tol H Anif. Di mana massa mendatangi komplek dan menggeber kendaraan sepeda motornya, diduga mencari orang yang telah mengeroyok rekannya hingga tewas.
Bukan itu saja, massa yang geram juga menumbangkan sejumlah plang dan pintu sebuah posko milik organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) yang berada di sepanjang jalan menuju rumah duka.
Jamin Saragih merupakan kader ormas IPK Kecamatan Labuhan Deli. Sebelum tewas dikeroyok, korban baru selesai mengikuti pelantikan PAC IPK Kecamatan Medan Timur dan PAC IPK Medan Perjuangan di Lapangan Gajah Mada, Jalan Krakatau, Medan, Sabtu (2/3/2019). Selanjutnya, sekitar pukul 16.00 WIB, korban pulang dengan menggunakan sepeda motor menuju Jalan Cemara tujuan Desa Pematang Johar, Kecamatan Labuhan Deli.
Namun setibanya korban di Jalan H Anif, ia dihadang oleh sejumlah orang tak dikenal yang diduga dari kubu Ormas kepemudaan lain. Kemudian ia pun dikeroyok hingga akhirnya korban meninggal dunia.
Ketua DPD IPK Kota Medan, Thomas Purba menilai, pengeroyokan tersebut merupakan suatu perbuatan yang tidak berprikemanusiaan, dan tidak sportif dilakukan oleh sebuah organisasi.
Thomas mengatakan, selain merenggut nyawa satu orang, kejadian ini juga mengakibatkan satu orang kader IPK lainnya mengalami luka-luka. Satu kader tersebut, ujar dia, mengalami luka tembak dan dipanah.
"Mereka dipersenjatai, jadi ini sudah direncanakan. Kami minta polisi bertindak tegas menangkap pelaku, dan aktor intelektual dibalik kejadian ini," imbuhnya.
Thomas mengimbau kepada seluruh kader IPK agar menahan diri, sepanjang aparat kepolisian bekerja maksimal. "IPK sudah membuat satu sikap, seluruh kader IPK saya instruksikan agar tetap mengawal," sebutnya.