Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto menyebut situasi kebangsaan dalam kurun waktu dua tahun terakhir masuk dalam kategori mengkhawatirkan. Ia menyebut kondisi ini terjadi karena munculnya politik identitas. Dia berujar bahwa dahulu kala umat manusia ketika belum memiliki agama mampu hidup rukun.
Namun, ketika muncul agama malah ada perselisihan. Di mana, yang tidak beragama dimusuhi oleh yang memiliki agama. Selanjutnya, ketika semua manusia memiliki agama tetap saja tidak mampu hidup rukun.
"Ketika semua sudah ada agama tetap bermusuhan, rupanya karena berbeda agama. Walaupun demikian, ketika Tuhan, nabi, kitab suci sama masih saja bermusuhan. Rupanya karena perbedaan pilihan partai politik," ujarnya di hadapan ribuan ustaz dan guru mengaji dalam agenda doa kebangsaan, di Gedung MICC, Jalan Gagak Hitam, Medan, Rabu (6/2/2019).
"Ketika Tuhan, nabi, kitab suci, dan pilihan partai politik sama, ternyata belum mampu hidup rukun, ternyata karena pendapatannya berbeda," kata Agus disambut tepuk tangan seluruh hadirin yang hadir.
Menurutnya, isu agama islam tidak akan mungkin dipergunakan oleh orang yang bukan beragama islam. "Orang dari luar islam tidak akan bisa memecah belah," terangnya.
Kepada ustaz dan guru mengaji yang hadir dalam kesempatan ini, Kapolda berharap mampu menularkan kedamaian agar situasi kamtibmas semakin baik.