Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Bagi warga dan wisatawan yang melintasi jalan penghubung darat di jalur Muara, Kabupaten Tapanuli Utara-Bakkara, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) supaya lebih berhati-hati. Pasalnya, saat ini ada banyak titik terjadi longsoran.
Pantauan medanbisnisdailiy, Minggu (10/2/2019), meskipun jalur ini sebagian sudah mulus, tetapi karena posisinya berada di antara tebing (pegunungan berbatu) dan danau, pengemudi kendaraan roda dua dan empat disarankan untuk lebih waspada. Karena guguran batu dari tebing bisa berakibat menghambat perjalanan.
Kondisi terparah terjadi di kilometer 5 sampai kilometer 8, dari arah Muara menuju Bakkara.
Jalur klasik ini merupakan satu-satunya penghubung antara wilayah Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) dengan Kecamatan Bakti Raja.
Di Bakti Raja ada sejumlah destinasi wisata, di antaranya Aek Sipangolu di Bakkara dan Air Terjun Janji yang terletak di perbatasan Bakkara dengan Tipang, sehingga pada hari libur dan hari minggu, jalur ini sangat ramai dilintasi wisatawan.
"Terutama pada musim penghujan, potensi terjadinya longsor sangat tinggi, maka sebaiknya harus berhati-hati" kata St. RH Simatupang, warga Muara.
Dia menyarankan, jika sudah berada di wilayah Tipang dan Bakkara, sebaiknya kalau mau pulang menggunakan jalur darat Bakkara-Doloksanggul.
"Itu jika musim hujan. Tetapi kalau cuaca cerah dari jalur yang sama (Bakkara-Muara) tidak masalah,"ujarnya.
Sejauh ini belum ada upaya dari pemerintah 2 kabupaten (Taput dan Humbahas), untuk melakukan pembersihan material longsoran. Padahal, mengingat jalur ini mempunyai peran strategis sebagai penghubung darat ke sejumlah destinasi wisata di kedua Kabupaten, selain pembersihan, pelebaran jalan masih sangat memungkinkan dilakukan.