Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Palas. Satu pangkalan gas LPG 3 Kg di di Desa Mananti Sosa Jae, Kecamatan Hutaraja Tinggi (Huragi), Kabupaten Padang Lawas (Palas), dengan pemilik atas nama Tulus Fernando Siahaan menjual gas bersubsidi tersebut di atas harga eceran tertinggi (HET). Pada plang nama pangkalan di situ tertulis HET Rp 19.000, namun dijual Rp 20.000/tabung.
Selain itu, warga yang ingin membeli gas ke pangkalan tersebut juga harus kecewa, karena selalu kosong atau habis.
"Saya sudah berulang kali ingin membeli gas di pangkalan ini, tapi selalu habis," gerutu Suhemi Nasution, saat hendak membeli gas LPG 3 Kg di pangkalan tersebut, Senin (11/2/2019).
"Saya selalu memperhatikan, pihak pangkalan di sini selalu menjual gas LPG 3 kg kepada pengecer di malam hari, saat truk pengangkut tabung LPG selesai bongkar. Harus malam-malam beli tabung gas di sini, kalau siang tabung gasnya habis," tambahnya.
Suhemi menduga, pihak pangkalan sengaja menjual tabung gas subsidi pemerintah itu di malam hari kepada masyarakat yang berkesempatan membeli dan juga pengecer gelap dari desa lain di malam hari.
"Makanya di siang hari stok tabung gas LPG 3 kilo habis di pangkalan dan banyak dijumpai di pengecer. Kalau membeli tabung gas di pangkalan ini harganya Rp 20.000. Kalau beli di pengecer harganya berkisar Rp 28.000 sampai Rp 30.000. Kami dari masyarakat meminta kepada pemerintah dan instansi berwenang untuk mengevaluasi kinerja pangkalan gas LPG ini," desaknya.
pengelola pangkalan yang diketahui bernama Agus Boru Siahaan membantah pihaknya menjual gas LPG kepada masyarakat di atas harga HET dan mendistribusikan gas LPG kepada pengecer gelap.
"Memang, kami menjual tabung gas di sini seharga Rp 20.000, dikarenakan kami tidak menyediakan uang receh untuk kembalian pembelian tabung gas kepada masyarakat. Soalnya, HET gas LPG 3 kilo di pangkalan itu, kan Rp 19.000 per tabung," kilahnya.
"Begitu juga, soal tudingan kami membagi gas LPG kepada pengecer dari luar desa, itu tidak benar. Karena gas dari agen masuk ke pangkalan di malam hari, makanya di malam hari itu juga kami menjual gas kepada masyarakat,: terangnya.
Agus menjelaskan, kalau menjual gas LPG di siang hari, banyak sekali warga dari luar desa yang mengaku warga desa sini.
"Pasokan tabung gas LPG 3 kilo yang masuk ke pangkalan kami dari agen, sebanyak 600 tabung per minggu. Itupun harus dipenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pihak agen," paparnya.