Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Komisi C DPRD Medan, Boydo HK Panjaitan, mengatakan, jika Merdeka Walk mau ditutup dengan alasan untuk mengembalikkan fungsi Lapangan Merdeka menjadi ruang terbuka hijau (RTH) sebagaimana keinginan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, maka haruslah berdasarkan kajian yang mendalam. Sebab, pusat kuliner itu telah menjadi ikon atau ciri khas Kota Medan. Selain itu, restoran yang ada di Merdeka Walk juga mampu menyumbang pendapatan asli daerah (PAD).
"Penutupan Merdeka Walk yang saat ini menjadi pusat kuliner Kota Medan harus berdasarkan urgensi. Terlebih, keberadaan pusat kuliner tersebut menambah PAD cukup besar," katanya, di Medan, Minggu (17/2/2019).
Menurutnya, tidak sedikit wisatawan lokal maupun mancanegara yang menghabiskan uangnya ketika mendatangi Merdeka Walk. Dengan adanya perputaran uang, maka ekonomi akan tumbuh.
"Jadi, kalau memang mau dikembalikan fungsinya jadi RTH harus melalui kajian mendalam," ujar Boydo.
Ia hanya menyarankan agar yang ada di Merdeka Walk memang harus ditata supaya tidak mengesampingkan RTH.
"Jadi, sebaiknya ditata ulang kembali saja dan tidak perlu harus dirobohkan. Misalnya, dibangun bawah tanah seperti di Singapura, kan bisa saja," tuturnya.
Seperti diberitakan, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi memiliki wacana untuk menutup Merdeka Walk. Mantan Pangkostrad itu ingin mengembalikan fungsi Lapangan Merdeka menjadi ruang terbuka hijau (RTH).
Edy Rahmayadi mengaku bakal memindahkan pedagang kuliner di Merdeka Walk. "Iya, sedang saya pelajari. Fungsi Lapangan Merdeka bukan untuk bisnis, tapi ruang terbuka, dan untuk ruang rakyat Sumatra Utara berolahraga (fasilitas sosial)," kata Edy.
Edy mengaku sudah berkomunikasi dengan Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, terkait rencana mengembalikan wajah Lapangan Merdeka Medan ini. "Memang ini program (wewenang) wali kota. Dan saya sudah bicara dengan beliau (tentang rencana pemindahan kuliner Merdeka Walk)," katanya.
Informasi yang diperoleh, wacana pemindahan kuliner di kawasan Lapangan Merdeka sudah mencuat sejak dua pekan lalu. Rencananya, para pedagang tersebut akan dipindahkan ke Jalan Hindu. Namun Edy belum mau menyebut ke mana lokasi pemindahan pedagang kuliner yang selama ini berjualan di kawasan tersebut. Dia hanya kembali menekankan bahwa fungsi Lapangan Merdeka merupakan ruang publik yang harus dilestarikan.
"Iya (rencananya memang akan kita pindahkan), itukan fasos untuk rakyat berolahraga bukan sebagai bisnis," pungkasnya.
Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, mengatakan, pihaknya tidak bisa serta merta menjalankan usulan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi untuk menutup pusat kuliner di Lapangan Merdeka, Merdeka Walk. Menurutnya, tidak ada yang salah dari pengelolaan Merdeka Walk, karena prasarana olahraga di Lapangan Merdeka tidak ada yang hilang.