Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Simalungun. Menghabiskan anggaran sekitar Rp 2 miliar lebih, lapangan terbang (lapter) di Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, yang mulai dibangun tahun 2010 kondisinya saat ini tidak terurus dan dipenuhi semak belukar. Mangraknya proyek yang digagasi Bupati JR Saragih itu disesalkan warga, karena dana yang dikeluarkan tidak sedikit.
Menurut salah seorang warga Kelurahan Pamatang Raya, Kecamatan Raya, J Girsang,Selasa (19/2/2019), lokasi lapangan terbang yang sudah pernah menjadi landasan pendaratan dan penerbangan pesawat berbadan kecil tahun 2010 itu hanya sekitar 200 meter dari Kantor DPRD Simalungun.
“Saya prihatin Pemkab dan DPRD Simalungun seperti tidak peduli dengan kondisi lapangan terbang yang saat ini terkesan menjadi lahan terlantar dan dibiarkan dipenuhi semak belukar. Padahal sudah banyak habis uang negara membangunnya,” ujar Girsang.
Hal yang sama disampaikan Verry Saragih, warga Simpang Merek Raya, Kecamatan Raya, yang mengaku kecewa pembangunan lapangan terbang di Raya tidak dilanjutkan. Masyarakat tidak pernah mendapat penjelasan penyebab tidak terealisasinya lapangan terbang tersebut.
“Awalnya Pemkab Simalungun membangun lapangan terbang disambut masyarakat dengan gembira, karena diharapkan bisa mendukung perekonomian dan memajukan daerah. Namun dengan kondisi yang dilihat saat ini, saya sangat kecewa,” sebut Verry.
Informasi yang diperoleh, pembangunan Lapangan Terbang Tuan Rondahaim yang dimulai tahun 2010 hingga 2012 dan sudah menghabiskan anggaran sekitar Rp 2 miliar lebih, mulai dari pematangan lahan dan pengerasan landasan serta untuk kegiatan lainnya.
Wakil Bupati Simalungun,Amran Sinaga yang dikonfirmasi via telepon selular terkait kelanjutan pembangunan lapangan terbang mengaku tidak mengetahuinya.
"Saya tidak tahu sama sekali mengenai kelanjutan pembangunan lapangan terbang Raya," sebut Amran singkat.