Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Komite Penyelamat Sepakbola Nasional (KPSN) mengapresiasi Satgas Antimafia Bola yang sudah menangkap para tersangka mafia sepakbola Indonesia. Pengaturan permainan sepakbola yang dilakukan para mafia membuat penonton merasa dibohongi selama bertahun-tahun.
"Kita apresiasi satu hal yang menurut kita ini, karena kita sudah puluhan tahun, sudah lama sekali penonton ini dibohongi. Jadi apa yang kita tonton ini adalah suatu ketidakbenaran aja ya, jadi kita semua dibohongi penonton ini," kata Ketua KPSN Suhendra Hadikuntono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Ini menjadi momentum para pegiat untuk memperbaiki persepakbolaan di Indonesia. Dia berharap pembongkaran mafia bola ini bisa melahirkan pemain yang sportif.
"Ini adalah momentum atau titik tolak yang baik untuk mengubah sepakbola kita ke depan dan kita konsentrasi melakukan perubahan dunia sepakbola kita," imbuhnya.
KPSN mendukung Satgas Antimafia Bola untuk mengusut tuntas mafia bola. Ia meminta Satgas membongkar aktor intelektual di balik match fixing ini.
"KPSN sebagai inisiator pemberantasan match fixing juga ingin masalah ini tidak setengah-setengah, harus dituntaskan semua ke akar-akarnya," tuturnya.
Suhendra menyebut kedatangannya juga bertujuan memberikan masukan-masukan kepada Satgas Antimafia Bola. Namun ia tidak menjabarkan detail terkait itu.
"(Kedatangannya memberikan masukan ke Satgas) ya tentu ya artinya dengan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) masing-masing. Karena masalah bola ini aja tanggung jawab seluruh elemen karena bola itu adalah paramater kemajuan suatu negara," katanya.
Mengenai agenda Satgas yang memeriksa Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono (Jokdri), Sehendra tidak mau berkomentar. Ia menyerahkan pengusutan kasus kepada Satgas Antimafia Bola.dtc