Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota DPD-RI asal Sumatra Utara (Sumut), Parlindungan Purba meminta kepada Grab selaku operator taksi online untuk memberikan perlakuan yang setara terhadap mitra pengemudi (driver), baik mitra pengemudi individu maupun yang tergabung dalam PT TPI. Hal ini disampaikan Parlindungan Purba saat menerima mitra pengemudi individu yang menyampaikan keluhan terkait dengan kehadiran PT TPI yang juga menjadi mitra Grab, Minggu (24/2/2019), di Gedung DPD-RI Perwakilan Sumut, di Jalan Gajah Mada, Medan.
Dalam pertemuan tersebut, Y Sagala selaku perwakilan mitra pengemudi individu mengatakan, para pengemudi mitra individu yang tergabung dalam Grab mengeluhkan berkurangnya omzet penghasilan sejak kehadiran PT TPI yang juga menjadi mitra operator taksi online tersebut.
“Hal ini disebabkan pemesanan melalui aplikasi yang diterima mitra pengemudi individu jauh berkurang sejak hadirnya PT TPI tersebut. Bahkan seringkali aplikasi yang kami miliki kalah kuat dengan yang dimiliki perusahaan tersebut,” jelasnya.
Indikasi ini, ujarnya, terlihat saat mitra pengemudi individu menerima pemesanan melalui aplikasi. Seringkali sinyal aplikasi tiba-tiba hilang, sehingga pemesanan tersebut tidak terjadi dan tidak lama kemudian pesanan tersebut masuk kepada mitra pengemudi yang dimiliki PT TPI.
“Kami sudah menyampaikan keluhan ini kepada pihak Grab dan manajemen mengatakan bahwa pihaknya tidak ada memberikan perlakuan yang berbeda terhadap mitra pengemudi. Namun kondisi di lapangan berbeda,” ujarnya.
Parlindungan Purba yang menerima keluhan tersebut mengatakan, dirinya berharap manajemen Grab tidak memberikan perlakuan yang berbeda antara mitra pengemudi individu maupun mitra PT TPI.
“Harus diperlakukan dengan setara. Sebab mitra pengemudi individu ini memiliki mobil dengan cara mencicil kredit. Tentu mereka berharap dapat membayar cicilan kredit tersebut juga mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan keluarga,” ujarnya.
Parlindungan Purba mengatakan, dirinya sendiri belum mendapat informasi lengkap yang langsung dari pihak manajemen Grab dan PT TPI terkait persoalan ini.
“Karena itu, setelah menerima keluhan dari mitra pengemudi individu ini, saya juga merencanakan mengadakan pertemuan dalam waktu dekat dengan manajemen Grab dan PT TPI, agar dapat memperoleh informasi secara lengkap dan menyeluruh. Secepatnya saya akan melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait dan segala bentuk keresahan ini harus segera diselesaikan,” jelasnya.
Parlindungan Purba juga akan menyampaikan persoalan terkait kepada pemerintah pusat, sebab fenomena seperti ini bisa saja terjadi di berbagai daerah di Indonesia, tidak hanya ada di Sumut saja.
Parlindungan Purba juga menyambut positif terkait informasi akan adanya pertemuan antara mitra pengemudi dengan manajemen Grab yang direncanakan berlangsung pada hari Senin (25/2/2019). Diharapkan, persoalan tersebut dapat segera menemui penyelesaiannya.