Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terus meningkat mendorong PT Pertamina (Persero) dan Fakultas Teknik Departemen Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara (USU) menggalakkan efisiensi konsumsi energi. Salah satu upaya efisiensi konsumsi energi itu dilakukan melalui seminar bertema "K3 dan Konservasi Energi pada Industri Migas", di Aula Pascasarjana Teknik Mesin USU, Jalan Dr Masyhur, Medan, Selasa (5/3/2019).
Dalam seminar itu mengemuka bahwa konsumsi BBM terus meningkat dan mencapai sekitar 1,6 juta barel per hari.Di Sumatra bagian Utara saja, konsumsi meningkat hingga 3,5% di 2018 dibandingkan 2017.
Peningkatan konsumsi BBM juga meningkat di daerah lainnya di Indonesia. Sementara Indonesia diperkirakan akan kehabisan cadangan minyak bumi pada tahun 2030. Cadangan terbukti minyak bumi Indonesia saat ini hanya sekitar 3,3 miliar barel.
Unit Manager Communication & CSR MOR I, Roby Hervindo, menjelaskan bahwa masyarakat perlu menggunakan energi dengan efisiensi dan rasional. Dia mengatakan Pertamina MOR I telah menerapkan konservasi energi dalam operasinya.
"Diantaranya melalui program penggantian Refrigerant R-22 dengan Musicool yang lebih ramah lingkungan. Beragam program konservasi energi di MOR I menghasilkan penghematan senilai Rp890 juta," ungkapnya.
Sementara itu, Pertamina Geothermal Energy (PGE) Kamojang, menerapkan teknologi Mikro Hidro untuk pembangkit listrik. Sehingga menghasilkan penghematan energi listrik sebesar 1.095 kWh per enam bulan.
"Pertamina juga mengembangkan Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Sebagai alternatif energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Ini mendukung gerakan pemerintah mengurangi emisi karbon sebanyak 17 persen pada tahun 2030," lanjut Roby.
Melalui seminar itu, para mahasiswa dan mahasiswi pun dapat mengenal pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Sehingga para calon tenaga kerja ini nantinya dapat mempraktikkannya dalam kegiatan sehari-hari.
Astisten Manager HSSE Operation, Ruli Handoko, mengatakan dengan menerapkan K3 dapat meningkatkan produktivitas kerja. "Pengawasan K3 sangat penting dilakukan semua pihak, sehingga dapat mengurangi kecelakaan kerja. Kesadaran akan pentingnya K3 ini yang ingin kami tularkan pada mahasiswa USU," ujar Ruli.
Salah seorang mahasiswi Teknik Mesin USU, Nadya, mengatakan seminar itu penting untuk pengayaan pengetahuan soal efisiensi energi dan K3. Dia mengaku baru mengetahui bahwa Pertamina sebagai perusahaan energi negara juga mengembangkan EBT ramah lingkungan.