Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Berbicara di acara Temu Nasional XI Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara, Selasa (12/3/2019), Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjelaskan tentang situasi ketahanan pangan nasional. Khususnya tentang impor beras yang tetap dilakukan walau Indonesia dinyatakan sudah mencapai surplus beras.
Kata Moeldoko, hingga saat ini surplus produksi beras nasional mencapai 3,1 juta ton. Beras tersebut tersebar di rumah-rumah penduduk, di warung-warung dan sebagainya. Hanya sebagian dari jumlah tersebut tersimpan di gudang sebagai stok. Situasi emergency yang bisa terjadi setiap waktu mengharuskan pemerintah memiliki stok beras mencukupi. Itulah kenapa Indonesia harus melakukan impor.
"Impor beras itu fenomena yang biasa. Tahun 1995 Indonesia mengimpor 3,15 juta ton, tahun 1999 impor 4,67 juta ton dan pada 2011 sebanyak 2,75 juta ton. Karena produksi beras kita terus membaik, jumlah impor terus menurun," ujar Moeldoko yang berbicara di Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatra Utara (UISU), Jalan STM, Medan.
Dia mengingatkan para mahasiswa yang datang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia agar tidak memandang remeh soal ketahanan pangan. Sebab berimplikasi, baik secara politik maupun sosial. Seperti pernah dikatakan Bung Karno, ketahanan pangan merupakan persoalan hidup dan mati.
Indonesia, ungkapnya, menghadapi persoalan serius dalam hal ketahanan pangan. Setiap tahun terjadi pengusutan lahan seluas 120.000 Ha, jauh lebih besar dari luas lahan baru yang bisa dicetak.
Dalam kaitan itu, demi memperkuat kedaulatan bangsa dari perspektif ketahanan pangan, pemerintah pusat melakukan ekstensifikasi dengan pencerahan lahan baru dan membangun irigasi atau bendungan. Dari sisi intensifikasi digunakan teknologi yang bisa meningkatkan kapasitas produksi.
Seiring dengan proteksi pertambahan penduduk yang saat ini mencapai 269 juta, kebutuhan pangan akan terus meningkat. Tahun 2025 diperkirakan populasi Indonesia akan mencapai 282 juta. Tahun 2045 menjadi 311 juta.
"Saat ini dalam hal Global Food Security Index Indonesia berada di ranking 65 di dunia, lebih baik dari India dan Pilipina," tegas Moeldoko yang juga pensiunan jenderal bintang empat tersebut.