Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Kapolda Sumut, Irjen (Pol) Agus Adrianto mengaku pihaknya masih belum mengambil tindakan kepada terduga teroris yang berada di dalam rumahnya di Jalan Mojopahit, Gang Sekuntum, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga.
“Karena ada anak kecil di dalam rumah itu,” ungkap Kapolda kepada wartawan ketika dicegat akan meninggalkan lokasi, Selasa (12/3) malam.
Untuk sementara, pihaknya masih akan tetap melakukan upaya negosiasi dengan terduga teroris yang berada di dalam rumah yang sudah dikepung oleh tim kepolisian.
Terduga teroris yang berada di rumah itu diketahui ada dua orang, istri dari Abu Hamzah alias Husein alias Uppang yang sudah ditangkap dan diamankan sebelumnya dan seorang anaknya.
Abu Hamzah alias Uppang sendiri diduga sebagai terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS, yang ditangkap di Kota Sibolga dari pengembangan penangkapan seorang terduga teroris di Lampung dua hari yang lalu.
“Sekarang kita tunggu, kuat-kuatan dan negosiasi menghindari hal yang tidak diingikan. Jadi bisa saja sampai besok,” ucap Kapolda didampingi Kapolres Sibolga AKBP Edwin H Hariandja.
Kapolda pun menepis keberadaan terduga teroris ini di Kota Sibolga terkait dengan rencana kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kota Sibolga, untuk meresmikan Pelabuhan Sibolga.
“Tidak ada itu. Tidak ada kaitan dengan itu. Ini murni dari perkembangan penangkapan terduga teroris di Lampung pada dua hari lalu,” pungkasnya.
Berapa lama keberadaan para terduga teroris ini di Kota Sibolga, Kapolda mengatakan bahwa itu baru diketahui nantinya setelah semua sudah berhasil diamankan.
“Itu baru diketahui nanti,” sebutnya.
Pantauan, situasi di lokasi masih ramai dengan warga yang ingin mengetahui keadaan. Banyak juga warga yang berdomisili di sekitar rumah terduga teroris tersebut, karena mereka sebelumnya diminta untuk mengosongkan lokasi hingga radius 150-200 meter.
Hal tersebut dilakukan kepolisian untuk menghindari dan mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Sebelumnya sudah terjadi ledakan dari sekitar rumah yang ditempati terduga teroris tersebut.
Bahkan diinformasikan di dalam rumah itu masih tersimpan sejumlah bom yang sudah dirakit dengan kekuatan besar (high explosif) dan siap untuk diledakkan.
(foto: istimewa)