Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Harga jual jeruk peras terus merosot. Kini harganya hanya Rp 3.500 per kg, sebelumnya Rp 6.000 per kg. Turunnya harga jeruk tersebut dinilai tidak mencukupi biaya operasional seperti biaya perawatan tanam, upah panen, dan ongkos lansir produksi dari lokasi pertanian ke gudang penampungan.
"Tahun ini petani jeruk lesu, tidak menguntungkan petani . Produksinya kecil-kecil, harga jualnyapun anjlok. Yang besar hanya Rp 3.500 per kg dan jeruk jecil/guli hanya Rp 1.000 per kg. Pemasaran hanya ke Medan karena pengiriman ke Jakarta sudah tidak lagi," kata Saiman, petani jeruk di Kedung, Desa Aras Napal, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Rabu (20/3/2019).
Pengakuan serupa juga diungkapkan Zainuddin, petani jeruk di Aceh Tamiang. Di daerahnya, jeruk sam-sam/besar kecil hanya dijual seharga Rp 2.500/kg. Turunnya harga jeruk membuat sejumlah penampung sulit untuk menjual kembali jeru-jeruk itu.
"Sekarang toke tidak lagi mengirim jeruk ke Jakarta, karena sering tidak dibayar oleh penampung di Jakarta. Toke kami juga sudah banyak yang gulung tikar, sekarang menganggur. Tetapi ada beberapa toke yang masih membeli untuk mengisi pasar di beberapa daerah di Sumut," kata Uncis, salah seorang pedagang penampung jeruk di Dusun Pantai Buaya, Desa Sekoci, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat.
Katanya, anjloknya harga jeruk disebabkan banyaknya petani jeruk yang panen sementara pemasaran yang masih terbatas.