Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi sikap Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 2,25-2,5%.
Menurut Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia, ada dua hal yang dapat dipahami mengapa The Fed tak seagresif tahun lalu dalam menaikkan suku bunga. Itu kemungkinan karena situasi ekonomi dunia memang sedang menghadapi pelemahan.
"Jadi ini juga memberikan peringatan dua hal, yaitu bahwa lingkungan (ekonomi) globalnya mungkin menjadi lemah," kata Sri Mulyani ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Jadi, dengan The Fed mempertahankan bunga acuan memperlihatkan bahwa AS concern terhadap pelemahan yang terjadi, baik di lingkup global maupun di negaranya sendiri.
"Tetapi itu juga menggambarkan mereka concern mengenai pelemahan ekonomi baik itu di AS maupun di dunia," sebutan.
Namun sisi positifnya, lanjut Sri Mulyani, tekanan di tahun ini tidak separah tahun lalu, di mana The Fed menaikkan suku bunganya hingga 4 kali.
"Dengan The Fed tidak menaikkan suku bunga berarti pressure atau tekanan seperti yang terjadi di 2018 yaitu kenaikan suku bunga 4 kali tidak akan terjadi tahun ini," tambahnya.(dtf)