Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Tersangka KPK dalam kasus jual beli jabatan di Kemenag yang juga eks Ketum PPP Romahurmuziy alias Rommy menyebut dirinya sebagai 'most wanted ketum' sebagai target pilihan operasi. Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyarankan Rommy buka-bukan soal kasus itu.
"Yang jelas saya ikut prihatin dengan apa yang dialami oleh Mas Rommy, saya yakin beliau pasti ingin Indonesia lebih baik dan PPP bisa lebih baik pada pemilu kali ini. Saran saya Mas Rommy ungkap saja semua hal yang beliau ketahui, siapa saja yang berpotensi menjebak beliau dan siapa saja yang terlibat dalam dugaan transaksi jabatan di Kemenag dan PTUIN selama ini. Dengan cara begitu Mas Rommy telah membantu agenda pemberantasan korupsi," kata Dahnil, Sabtu (23/3/2019).
Dahnil mengaku prihatin dengan Rommy. Menurutnya, Rommy sosok potensial.
"Kasihan beliau politisi yang sangat potensial untuk Indonesia namun terjebak dalam pusaran transaksi jabatan tersebut," ucap Dahnil.
Karena alasan itu, Dahnil menganggap ada ketidakadilan andai hanya Rommy yang disorot dalam kasus itu. Dia menduga pasti ada pihak lain yang seharusnya bertanggung jawab.
"Dan rasanya tak adil bila hanya beliau yang bertanggung jawab terkait dengan kasus tersebut, karena tidak mungkin transaksi jual beli jabatan itu bisa terjadi tanpa ada keterlibatan pihak yang memiliki otoritas," sebut Dahnil.
Sebelumnya diberitakan, Rommy mengaku akan buka-bukaan dalam pemeriksaan di KPK terkait kasus dugaan suap jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag). Tapi Rommy menegaskan, posisinya sebagai anggota DPR di Komisi Keuangan tidak berwenang mengatur posisi orang di kementerian.
Rommy yang diwawancarai saat hendak masuk gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan bicara lagi soal posisi sentral dirinya saat menjabat Ketum PPP.
"Saya juga sekali lagi menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh kader PPP. Apa yang saya lakukan tidak ada urusannya dengan PPP. Tetapi tentu apa yang saya lakukan ini salah satunya karena posisi saya yang memang salah satu most wanted yang kira-kira kalau kemudian dilakukan operasi, dipilih ketua umum dengan follower terbesar di medsos, begitu lah kira-kira," kata Romahurmuziy di lobi gedung KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (22/3).
Dalam kasus ini, ada 3 orang yang ditetapkan KPK sebagai tersangka yakni Rommy sebagai tersangka penerima suap serta Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin sebagai tersangka pemberi suap.
Romahurmuziy diduga menerima duit suap Rp 300 juta dari Muafaq dan Haris. Duit itu diduga diberikan keduanya agar Rommy membantu proses seleksi mereka untuk jabatan yang saat ini diduduki.(dtc)