Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Simalungun. Harga berbagai jenis buah-buahan di Kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar naik tajam sepekan belakangan ini di tingkat pedagang buah. Kenaikan dipicu minimnya pasokan sejak beberapa pekan ini,sementara daya beli masyarakat cukup tinggi saat musim kemarau.
Salah seorang pedagang buah di pasar tradisional Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Husin, Minggu (24/3/2019), mengatakan, kenaikan harga buah belakangan ini membuat pedagang kebingungan memenuhi permintaan konsumen.
"Harga memang naik, namun permintaan juga cukup meningkat, sehingga kebingungan memenuhi permintaan konsumen, terutama buah jeruk, pepaya dan pir," sebut Husin.
Husin mengatakan, jeruk madu kualitas baik yang biasanya dijual Rp 18.000/Kg naik menjadi Rp 25.000, pir dari Rp 18.000 menjadi Rp 30.000 dan pepaya dari Rp 8.000 menjadi Rp.10.000.
Hal yang sama disampaikan H Siregar, pedagang buah di Jlan Surabaya, Kota Pematang Siantar. Ia mengelukan minimnya pasokan buah saat permintaan meningkat.
"Sedang baik harga buah saat ini karena musim kemarau. Namun sayangnya pasokan minim,sehingga harga jual kepada konsumen juga terpaksa dinaikkan," ujar Siregar.
Petani buah di sentra produksi jeruk di desa Rakut Bosi, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun, Darwis Sipayung mengakui jika kenaikan harga jeruk kemungkinan karena saat ini petani sedang masa pemeliharaan tanaman.
"Sekarang buah jeruk sudah habis masa panen. Saat ini petani masa pemeliharaan, baru Juni atau Juli nanti panen, sehingga kemungkinan itu yang menyebabkan harga jual di tingkat pedagang naik tajam," kata Darwis.