Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatra Utara (Sumut), Khairul Mahalli mengatakan, biaya logistik terutama di Sumut akan tetap tinggi karena BUMN pengelola pelabuhan menargetkan keuntungan setinggi-tingginya.
Kadin Sumut, kata Khairul, tidak mentolerir operator pelabuhan dalam hal ini Pelindo 1 hanya tahu menaikkan tarif demi menaikkan laba. Sebab, BUMN fungsinya sebagai fasilitator dan bukan pedagang.
Khairul yang juga Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) itu mengatakan, jika nantinya Pelabuhan Kualatanjung beroperasi dan kapal dari Kulatanjung bisa langsung ke pelabuhan tujuan tanpa harus transhipment atau via Singapura, Port Klang maupun Tanjung Pelepas, maka biayanya akan lebih kompetitif. Namun jika tidak maka eksporter akan memilih cost dan pelayanan yang berdaya saing.
Khairul mengatakan, sekali dua tahun Pelindo 1 menaikkan tarif hanya untuk mengaut laba setinggi-tingginya tanpa memikirkan pengusaha yang memanfaatkan jasa pelabuhan,
“Berapa persen Pelindo 1 menaikkan tarif sekali dua tahun. Di negara lain sudah berpuluh tahun tarifnya nggak naik-naik”katanya kepada medanbisnisdaily.com melalui sambungan selular, Minggu (31/3/2019)..
Dia berpendapat, tarif jasa di Pelabuhan Belawan masih tinggi yang secara otomatis menambah beban bagi pengguna jasa dan akan berdampak negatif terhadap perdagangan Sumut.
“Seharusnya biaya logistik di Belawan masih bisa diefisiensikan,”katanya.
Khairul berharap agar Pelindo 1 mengevaluasi semua tarif, peningkatan kompetensi SDM dan pelayanan.