Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Hingga saat ini Pemerintah Kota Tebing Tinggi masih terus mengupayakan pembangunan rumah packaging (kemasan) dan cold storage ke pemerintah pusat dan pihak perbankan untuk industri usaha mikro kecil menengah (UMKM) di kota itu.
“Kita sudah meminta kepada Bank Indonesia dan Ibu Menteri BUMN saat menghadiri HUT BUMN di Tebing Tinggi kemarin dan mereka menyatakan akan menugaskan BUMN memfasilitasinya. Kita doakan supaya rumah packaging ini bisa segera terealisasi dengan cepat,” kata Wali Kota, Umar Zunaidi Hasibuan di sela-sela acara malam Pagelaran Budaya Generasi Milenial 2019, di Open Stage Arena Pekan Raya Sumatra Utara, Jalan Gatot Subroto, Medan, Rabu malam (3/4/2019).
Menurut Umar Zunaidi, cool storage untuk menekan ketekoran dari para pedagang ikan maupun sayuran karena barang-barangnya tidak menjadi cepat busuk, harganya bisa bertahan dan tentunya keuntungannya bisa diperoleh dari situ.
Sedangkan rumah packaging, kata Umar, bagaimanapun tampilan sangat menentukan produk yang dipasarkan ke masyarakat. Semain menarik kemasan, maka semakin tertarik orang membelinya.
Terkait pembangunan lokasi rest area oleh PT Jasa Marga yang saat ini sedang tahap pembangunan di akses jalan tol Tebing Tinggi-Kualanamu-Medan, Umar mengatakan Pemko berharap para pelaku UMKM diikutsertakan dalam memasarkan produknya.
“Kita juga sudah ada pembicaraan dengan ibu Menteri BUMN bahwa pengusaha UMKM kita diperkenankan untuk masuk (berjualan) di rest area jalan tol dan itu sudah menjadi satu komitmen, kita tinggal melihat siapa yang layak dan wajar,” jelasnya.
Menurut Umar, Menteri BUMN minta barang-barang yang dijual di rest area yang berkualitas, dapat dipertanggungjawabkan dari segi higienis (kebersihan dan kesehatan) untuk produk makanan dan ada kontiunitas (keberlangsungan) untuk produk lainnya.
"Kita juga harus melakukan pemasaran tidak hanya di Kota Tebing Tinggi dan Medan sekitarnya, tapi juga harus ke Jakarta dan mencari pasar ke Pulau Jawa. Karena kalau kita lihat produk-produk dari daerah lain yang masuk ke pasar Jakarta dan masyarakat Jakarta tetap welcome untuk itu. Ini harus kita upayakan, jadi tidak bisa sendiri saja pengusaha-pengusaha tersebut kita biarkan, tapi bersama-sama (pemerintah kota khususnya Dinas Perdagangan) untuk melakukannya,” kata Umar.