Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pertamina MOR I merilis data proporsi konsumsi Elpiji subsidi terhadap Elpiji nonsubsidi oleh masyarakat di Sumatra Utara tahun 2018. Ternyata sebesar 91% konsumsi Elpiji di Sumut adalah elpiji bersubsidi 3 kg. Sedangkan sisanya adalah Elpiji nonsubsidi, seperti bright gas 5,5 kg, Elpiji 12 kg dan lainnya.
Hal itu dikatakan Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR I, M Roby Hervindo, Jumat (5/4/2019).
Ironisnya, konsumsi 91% Elpiji 3 kg itu tidak sebanding dengan data kemiskinan di Sumut. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sebut Roby, angka kemiskinan di Sumut hanya 8%.
Roby Hervindo menyebutkan hingga triwulan I tahun 2019, konsumsi Elpiji 3 kg naik 2,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2018, yakni menjadi 88.500 MT dari sebelumnya 86.000 MT.
Kondisi sebaliknya terjadi pada Elpiji nonsubsidi. Hingga triwulan I tahun 2019, konsumsi Elpiji nonsubsidi turun 0,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2018, yakni menjadi 9.204 MT dari sebelumnya 9.227 MT.
Kondisi dominannya masyarakat mengonsumsi Elpiji bersubsidi tersebut, lanjut Roby, menggambarkan masih banyaknya masyarakat mampu mengonsumsi Elpiji bersubsidi.
Pertama, karena masih kurangnya kesadaran masyarakat. "Peruntukannya kan sudah jelas untuk masyarakat miskin. Tapi datanya berbicara, masih sangat banyak kalangan mampu yg pakai Elpiji subsidi, termasuk juga kalangan usaha non UMKM, ada juga yg masih pakai Elpiji 3 kg subsidi," kata Roby.
Kemudian kedua dari sisi sistem pendistribusian. Harus diakui, sistemnya memang perlu diperbaiki. Seharusnya, barang subsidi didistribusikan dengan sistem tertutup, bukan terbuka seperti saat ini yang membuat semua orang bisa beli," sebutnya.
Namun upaya perbaikan sistem pendistribusian Elpiji subsidi sedang dilakukan oleh pemerintah, melalui sistem distribusi Elpiji tepat sasaran yang sedang disusun Kementerian ESDM, Kementerian Sosial dan Himbara.
Pertamina, lanjut Roby Hervindo, terus berupaya agar konsumsi Elpiji nonsubsidi di Sumut meningkat, sekaligus agar ketersedian Elpiji 3 kg untuk masyarakat kurang mampu tetap terjaga.
Salah satu caranya dengan program promo penukaran 2 tabung Elpiji 3 kg kosong ke bright gas 5,5 kg seharga Rp 67.500 sudah termasuk isi. Kemudian penukaran 1 tabung Elpiji 3 kg kosong ke bright gas 5,5 kg seharga Rp 170.000 susah termasuk isi.