Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pasar berjangka, khususnya di Sumatra Utara (Sumut) tetap menunjukkan kinerja positif di tahun 2019 yang dikenal sebagai tahun politik. Hal ini salah satunya ditunjukkan dengan kinerja PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Cabang Medan atau yang juga dikenal dengan Rifan Medan ini.
Sepanjang kuartal I-2019 (Januari-Maret), volume transaksi penjualan yang berhasil dibukukan Rifan Medan tercatat sebanyak 28.886 lot atau naik sekitar 40% jika dibandingkan dengan posisi kuartal IV-2018 yang sebanyak 20.642 lot.
Branch Manager PT RFB Medan Sonya Kadarmanik dalam siaran pers yang diterima medanbisnisdaily.com, Sabtu (6/4/2019) mengatakan, volume transaksi penjualan tersebut terdiri dari produk SPA sebanyak 24.966 lot atau naik sekitar 47% jika dibandingkan dengan kuartal IV-2018 yang sebanyak 16.982 lot.
"Sedangkan untuk produk Komoditi tercatat sebanyak 3.920 lot atau naik sekitar 7% jika dibandingkan dengan kuartal IV-2018 yang sebanyak 3.650 lot," kata Sonya.
Sedangkan dari sisi jumlah nasabah juga mengalami pertumbuhan. Jumlah nasabah pada kuartal I-2019 tercatat sebanyak 111 nasabah atau bertambah jika dibandingkan dengan posisi kuartal IV-2018 yang sebanyak 98 nasabah.
"Pertumbuhan nasabah yang paling besar terjadi pada bulan Maret 2019 mencapai 51 nasabah, kemudian bulan Januari 33 nasabah. Sedangkan pada bulan Februari sebanyak 27 nasabah," jelasnya.
Sonya mengatakan, bertumbuhnya tingkat kepercayaan nasabah telah memacu peningkatan kinerja PT RFB Medan.
Karena itu, pihaknya optimis jika target yang sudah ditetapkan untuk tahun ini dapat tercapai, sebagaimana halnya pada tahun 2018, di mana RFB Medan berhasil mencapai target nasional.
Sonya menjelaskan, dari 8 produk unggulan yang ada di Rifan, emas masih menjadi primadona, khususnya bagi nasabah Medan.
"Tahun 2019 kami menargetkan bisa mencapai 500 nasabah," ujarnya.
Mengenai tahun politik yang sebelumnya diprediksi akan mengganggu kinerja penjualan, menurut Sonya, melihat kinerja kuartal I yang mengalami pertumbuhan, pihaknya optimis di kuartal II transaksi tidak akan terganggu. Minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar komoditi berjangka akan tetap bertumbuh.
"Pilpres dan pileg terjadi di bulan pertama kuartal II, yakni 17 April 2019. Kita pun optimis kinerja di kuartal II ini tidak berpengaruh. Kalaupun berpengaruh, sepertinya tidak signifikan, atau mungkin hanya di bulan April ini saja," kata Sonya.
Pihaknya optimis bahwa setelah April 2019, masyarakat tetap berminat untuk berinvestasi di pasar komoditi berjangka yang jauh lebih aman dibanding berinvestasi secara tradisional.