Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tanah Karo. Setelah sempat berbulan-bulan anjlok, sepekan belakangan pasaran tanaman kol (Brassica oleracea var. capitata; red) di Kabupaten Karo, Sumatra Utara (Sumut), mulai merangkak naik. Harga kol pasaran di kisaran harga Rp300-Rp500/kg di tingkat pelelangan ladang. Saat ini, harga tanaman yang juga akrab disebut kubis itu, mencapai Rp 1.000-Rp1.200/kg kategori mutu layak ekspor.
"Sudah hampir seminggu harga kol merangkak naik. Kwalitas bagus untuk kirim ekspor kita beli (lelang,red), diantara harga Rp 1.000-1.200/Kgnya dan mutu sedang Rp 800-Rp 1.000/Kg. Pengiriman ke luar negeri masih tetap ke Malaysia, Singapura, serta sedikit ke Taiwan, Belum ada pangsa pasar baru," ujar Wijaya, pengumpul komoditi hortikultura kepada medanbisnisdaily.com, Senin (8/4/2019).
Kenaikan harga kol juga disampaikan oleh pengirim lokal antar pulau, Agus Kemit. Menurutnya, pembelian di tingkat petani diperladangan saat ini sudah mencapai kisaran harga antara Rp 1.000-1.500/Kg nya. "Mulai lancar pengiriman antar pulau seperti ke Batam dan Jakarta. Kemungkinan panen raya kol di beberapa daerah di Pulau Jawa mulai habis. Permintaan antar pulau mulai lancar," ujar Agus.
Terkait perbedaan harga di tingkat petani oleh pembeli antar pulau dan barang ekspor, Agus mengatakan hal tersebut terkait hukum pasar. "Pengiriman antar pulau bersifa permintaan. Jika ekspor tentunya kuotanya agak tetap. Itulah yang mungkin mempengaruhi harga dilapangan. Biasanya itu tidak akan lama. Sebentar lagi jika sama-sama lancar, harga akan menyerupai bahkan tidak tertutup kemungkinan sama," ucapnya.
Rudi Karo-Karo, petani kol yang ditemui Medanbisnis diperladangannya di Kecamatan Naman Teran, mengaku senang dengan meningkatnya harga beli kol di tingkat petani. Ia berharap agar harga tetap terjaga bahkan meningkat. "Beberapa bulan lalu, infonya banyak kol di daerah Pulau Jawa panen, sehingga harga kol kita anjlok. Semoga mereka telah selesai panen agar giliran kita lagi yang menikmati hasil penjualan," ujarnya.