Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Para pekerja seks komersial (PSK) di Indonesia juga bagian dari masyarakat yang memiliki hak politik untuk dipilih maupun memilih dalam Pemilu 2019. Meski dipandang negatif, namun suara mereka ikut menentukan jalannya proses demokrasi itu.
Sekaitan dengan itu, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Komisariat Institut Teknologi Medan (ITM) menggelar diskusi dengan tema "Merebut Suara Pekerja Seks dalam Pemilu". Diskusi digelar di Literacy Coffee (LC) Jalan Jati II, No 1, Teladan Timur, Kota Medan, Selasa (9/4/2019) pukul 19.00 WIB.
Ketua GMKI Komisariat ITM, James Sinaga kepada medanbisnisdaily.com, Selasa pagi (9/4/2019) mengatakan, diskusi ini digelar karena selama ini PSK termasuk kelompok yang dicap buruk dan diperlakukan tidak adil.
"Meski mereka dipandang negatif, namun mereka juga punya hak demokrasi. Inilah yang mau kita angkat dalam diskusi," katanya.
Hal sama dikatakan pengelola LC Jhon Fawer Siahaan. Menurutnya, sudah selayaknya aspirasi pekerja seks diterima, bahwa mereka adalah warga negara yang punya hak yang sama dengan profesi yang lainnya.
Adapun pembicara diskusi antara lain, Martin Siahaan (Kabid Aksi Pelayanan PP GMKI 2016-2018) Lusty Malau (Pendiri Perempuan Hari Ini) Leli Opsi (Koordinator Provinsi Sumut Organisasi Perubahan Sosial Indonesia) dengan moderator Benyamin Harahap (Biro Aksi Pelayanan GMKI ITM 2018-2019).