Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Klub Usahawan Muslim Nusantara Malaysia khususnya yang berasal dari Johor Bahru bersama Konsulat Jenderal RI Johor Bahru Malaysia mengunjungi Sumatra Utara untuk menjajaki kerja sama dengan pelaku usaha Sumut yang tergabung dalam wadah Gabungan Importir Nasional Indonesia (GINSI) Sumatra Utara. Langkah menjajaki kerja sama bisnis tersebut dilakukan melalui business matching yang digelar di Heritage Hotel Grand Aston, Medan, Rabu malam (10/4/2019).
Hadir pada pertemuan tersebut Sekjen BPP Gabungan Importir Nasional Indonesia, Erwin Taufan; Ketua BPD GINSI Sumut, Dianto MS; Ketua Dewan Pertimbangan BPD GINSI Sumut, Bayu Fadlan; Ketua Rombongan Pengusaha Johor Bahru, Zahri; Konsulat RI di Johor Bahru, Zainal.
Erwin Taufan kepada medanbisnisdaily.com pada Kamis (11/4/2019) menjelaskan, pertemuan antara kedua kelompok pelaku usaha di negeri serumpun ini berlangsung akrab dan serius. Kata Erwin, pada pertemuan muncul berbagai gagasan dan usulan yang akan digarap oleh pelaku usaha kedua negara.
Erwin yang didampingi beberapa pelaku usaha asal Jakarta dan Sumut menyebutkan, rombongan usahawan Malaysia tersebut merupakan pelaku usaha bidang makanan dan minuman, printing dan lainnya.
Pada pertemuan itu pembahasan difokuskan pada bisnis ekspor dan impor produk yang dihasilkan pelaku usaha kedua wilayah agar ke depan semakin lancar dan meningkat volume dan nilainya.
Guna mewujudkan peningkatan hubungan bisnis tersebut, kata Erwin Taufan, sangat dibutuhkan dukungan regulasi oleh regulator.
Erwin menyebutkan, secara spesifik produk yang kerap "abu-abu" dalam regulasinya yang berakibat merugikan pelaku usaha maupun pemerintah sendiri.
"Para pelaku usaha kedua negara mengharapkan adanya kepastian regulasi atas berbagai jenis produk yang diimpor melalui kegiatan verifikasi dari negara asal," sebut Erwin.
Adanya kepastian berusaha akan membuat pelaku usaha semakin bergairah melakoni bisnis.
Mengutip data yang disajikan dalam pertemuan itu, volume dan nilai perdagangan produk kesehatan dan obat-obatan, termasuk kosmetik yang dipasok Malaysia ke Indonesia dalam kurun tiga tahun terakhir meningkat tajam. Tahun 2017 mencapai US$ 6.891.878 dengan volume 950 ton, tahun 2018 meningkat menjadi US$ 10.188.459 sebanyak 1.376,1 ton dan hingga Maret 2019 mencapai US$ 2.087.306 sebanyak 339,4 ton.