Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Dalam upaya menurunkan persentasi stunting, Badan Perencanaan Pembngunan Daerah (Bappeda) Langkat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat, melakukan intervensi spesifik.
Kepada Bappeda Langkat, H Sujarno, saat dihubungi, Selasa (16/4/2019), mengatakan, Pemkab Langkat berkomitmen mengatasi permasalah stunting melalui intervensi spesifik dan sensitif penyebab langsung dan tidak langsung masalah gizi.
"Sedangkan intervensi sensitif diarahkan untuk mengatasi akar masalah dan sifatnya jangka panjang, " katanya.
Dijelaskan Sujarno, pihaknya bersama Dinas Kesehatan, kemarin telah mengadakan rembuk stunting. Pemkab Langkat mengajak keterlibatan seluruh pemangku kepentingan yang ada di Langkat, untuk bersama mencegah dan menurunkan prevalensi stunting.
"Intervensi penurunan stunting terintegrasi dan memperluas lokasi intervensi secara bertahap, melalui penguatan komitmen dan kordinasi antar lintas sektor, melalui dana APBN, APBD, DD, CSR dan sumber lainnya, sehingga mampu membawa sumberdaya manusia yang sehat, cerdas dan proaktif, " jelasnya.
Secara terpisah, Kadis Kesehatan Langkat, dr Sadikun Winato, menyebutkan, saat ini Indonesia masih dihadapkan masalah stunting, yakni 37% (hampir 9 juta) anak balita mengalami stunting. Untuk seluruh dunia, Indonesia adalah negara dengan prevalensi stunting kelima terbesar.
"Sedangkan Kabupaten Langkat sendiri, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI tahun 2013, prevalensi stunting mencapai 55,48% . Namun pada tahun 2018 setelah dilakukan revaluasi dan verifikasi oleh Dinkes Langkat di Lokus stunting terhadap 8 kecamatan dan 10 desa, menunjukan penurunan prevalensi stunting sebesar 23,20%, " sebutnya.
Meskipun ada penurun, upaya untuk menurunkan angka stunting di Langkat harus terus dilakukan. Mengingat Langkat salah satu daerah dari 100 kabupaten/kota, intervensi percepatan penurunan stunting, yang dilakukan Pemkab Langkat, untuk menekan angka stunting. Yakni, pendataan stunting melalui survey gizi di Lokus 10 Desa.
Kemudian monitoring dan pendataan ulang stunting melalui survey gizi di Lokus 10 Desa diperoleh data anak stunting yang lengkap (by name by address). Peningkatan kapasitas petugas terkait penanggulangan stunting dan pemantauan tumbuh kembang abak, melalui pola pengasuhan anak, seperti pemberian makan bayi, PMT BUMIL bayi dan balita suplementasi vitamin. Intervensi gizi sensitif berupa peningkatan akses air bersih dan lingkungan yang sehat bekerjasama dengan OPD lainnya, sebutnya lagi.