Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. BUMD Pangan yang ditargetkan rampung akhir tahun 2018, hingga kini belum terealisasi. Pembentukan badan usaha yang nantinya akan berfungsi untuk memotong mata rantai distribusi pangan yang masih panjang ini terhambat oleh beberapa masalah. Salah satunya masalah permodalan.
"Masalah permodalan memang jadi masalah utama. Selain legal aspect yang juga masih betul-betul dipikirkan supaya nanti saat terbentuk, BUMD Pangan bisa sustain (berkelanjutan). Saya rasa Pak Gubernur sedang memikirkannya dan ini termasuk salah satu fokusnya untuk merealisasikannya," kata Direktur Bank Indonesia Perwakilan Sumut, Andiwiana Septonarwanto, Selasa (23/4/2019).
Rantai distribusi pangan dari petani atau produsen hingga ke konsumen yang masih panjang menyebabkan harga pangan yang sampai ke tangan konsumen menjadi sangat tinggi. Ini juga menjadi salah satu pemicu inflasi. Tentu dengan adanya BUMD Pangan, nantinya harga bisa lebih terkendali.
Jika BUMD Pangan sudah bisa terealisasi dan setiap daerah bisa memonitor distribusi hingga harga terkendali, maka inflasi akan bisa terjaga. "Tentu diharapkan BUMD Pangan bisa segera direalisasikan," kata Andiwiana.