Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara (Sumut) merespon cepat kasus dugaan penyerangan harimau yang mengakibatkan tewasnya seorang warga bernama Abusali Hasibuan (62) warga Desa Aek Siraisan, Kecamatan Ulu Barumun, di areal kebun Jembatan Bosi dengan kondisi mengenaskan, Kamis (16/5/2019).
Kepala BBKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi mengatakan, saat ini pihaknya sudah menurunkan tim ke lokasi dengan membawa kandang harimau, sekaligus menyelidiki kasusnya.
"Tim sudah di lapangan menyelidiki. Mungkin diotopsi dulu di RS. Apapun itu kan harus ada minta pendapat dari ahli, dokter atau apa," ungkapnya kepada wartawan, Jumat (17/5/2019).
Ia menjelaskan, desa tersebut memang berdekatan dengan Suaka Margasatwa Barumun yang menjadi habitat harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). Namun ia mengaku, pihaknya tidak bisa memperkirakan pergerakan harimau sumatera.
"Jadi tim di lapangan membawa kandang dan bunyi-bunyian untuk menghalau. Karena kita belum tahu keberadaannya. Artinya itu distandby kan di situ. Kalau misalnya nampak, bisa dipancing untuk masuk ke kandang," jelasnya.
Karenanya Hotmauli mengimbau kepada masyarakat agar tidak berada di ladangnya di atas jam 5 sore. Begitupun ketika ladangnya berada jauh dari pemukiman, maka tidak boleh sendirian.
"Kita sangat prihatin kalau terjadi seperti ini. Dilematis juga kan. Itu habitatnya, tapi bagaimana perkembangan manusia semakin dekat ke kawasan. Sepertinya ini kasus pertama di situ," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang BBKSDA Wilayah III Padangsidimpuan, Gunawan Alza menambahkan timnya baru saja bergerak ke lokasi dengan membawa beberapa kelengkapan seperti kandang, senapan bius dan lainnya setelah mendapatkan informasi dari pihak kepolisian pukul 11.00 WIB.
"Rekan-rekan sedang meluncur ke sana. Apakah itu karena harimau, nggak tahu juga. Kan dugaan seperti itu. Makanya kawan-kawan menuju lokasi," tandasnya sembari mengatakan daerah tersebut masuk dalam Resort Barumun III.
Seperti diketahui, jenazah Abusali ditemukan dengan kepala terpisah dan tangan kanan hilang pada Kamis malam (16/5/2019) sekitar pukul 21.00 WIB. Kepolisian Sektor Barumun dan TNI Koramil 08/Barumun, beserta pihak keluarga dan masyarakat, membawa jenazah korban ke RSU Sibuhua untuk dilakukan otopsi.
Dari sisi geografis, Kecamatan Ulu Barumun di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sosopan, Padanglawas. Pada tahun 2017, dalam dua hari tejadi dua kali kasus harimau sumatera mati.
Pada tanggal 10 Juli 2017 di Desa Haporas, Kecamatan Sosopan seekor harimau jantan diperkirakan berusia tiga tahunan, ditemukan lemah tak berdaya di perkerbunan dan akhirnya mati.
Sehari berikutnya, di desa yang sama seekor harimau sumatera tewas dengan beberapa bagian tubuhnya hilang, yakni sepasang taring dan kumisnya. Harimau tersebut dibunuh lantaran memasuki kawasan permukiman masyarakat dan dianggap meresahkan.