Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Provinsi Sumut menggelar perayaan Waisak 2563BE/2019 di Maha Vihara Matreya, Minggu (19/5/2019).
Acara itu dihadiri Kapoldasu, Irjen Pol Agus Andrianto diwakili oleh Kombes Pol I Ketut Suardana. Kapolda mengajak tokoh umat Buddha maupun umat Buddha umumnya serta segenap masyarakat umum lainnya menjaga dan meningkatkan toleransi dan kerukunan beragama sebagai aplikasi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Perayaan Waisak pertama yang dilaksanakan sejak Permabudhi itu dibentuk di Sumatera Utara pada 15 Desember 2018. Sebagaimana diketahui, Permabudhi merupakan suatu wadah, Organisasi keagamaan Buddha yang beranggotakan majelis-majelis Agama, Organisasi Keagamaan dan Yayasan Agama Buddha Indonesia.
Diantaranya Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia (Mapanbumi), Majelis Buddhayana Indonesia (MBI), MNSBDI, Magabudhi, MAHASI, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Gemabudhi dan lainnya.
Sejalan dengan kebersamaan dalam perayaan Waisak tersebut, rangkaian acara diisi dari majelis Buddha yang tergabung. Kolaborasi acara dengan talenta terbaik dari masing masing majelis menjadi warna warni acara yang menyejukan keberagaman yang ada.
Perayaan Waisak semakin semarak atas aksi seruling Kombes Pol I Ketut Suardana yang memukau decak kagum pengunjung yang hadir.
Ketua Permabudhi Sumut, Ketut Supardi, mengungkapkan perayaan Waisak Permabudhi merupakan perwujudan persatuan Umat Buddha dalam menyambut hari besar Agama Buddha dan menjadi salah satu momen penting untuk terus bersinergi dalam memajukan dan menjaga persatuan umat Buddha dan kerukunan antarumat beragama lainnya.
"Tahun ini Waisak yang dilaksanakan Permabudhi mengambil tema menghormati budaya keberagaman untuk Persatuan Indonesia sebagai wujud pengamalan Buddha Dharma, yang merupakan wujud semangat dan sinergi kebersamaan majelis dalam menjaga persatuan," ujarnya.
Lebih lanjut dia berharap dapat bersinergi dalam memajukan dan menjaga persatuan umat Buddha dan kerukunan antarumat beragama lainnya.
"Marilah kita dapat membangun kesadaran bersama pentingnya saling hormat menghormati budaya keberagaman utk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sehingga kita bisa hidup rukun dan damai sesama warga bangsa," pungkas Ketut Supardi.