Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tapsel. Seratus anak kurang mampu mengikuti khitanan massal yang diselenggarakan Badan Amil Zakat Nasional (Basznas) Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Tapsel. Kegiatan tersebut dihadiri Sekda Tapsel, Parulian Nasution, di Puskesmas Pintu Padang, Kecamatan Batang Angkola, Selasa (21/5/2019).
Tampak hadir Kakan Kemenag Tapsel, H Dahman Hasibuan; Plt Kadis Kesehatan Tapsel, dr Sri Khairunnisa; Ketua Baznas Tapsel, Amsir Saleh Siregar; Camat Batang Angkola, Taufik R Lubis; Kabag Humas dan Protokol, Isnut Siregar; Sekretaris Baznas, H Ilman Mhd Akhyaruddin Hasibuan, dan para orang tua dari anak-anak yang dikhitan.
Bupati Tapsel yang diwakili Sekda Parulian Nasution dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Kemenag Tapsel melalui program Baznas yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Tapsel dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Tapsel itu.
Parulian Nasution mengatakan, sesungguhnya berkhitan merupakan salah satu bagian dari syariat Islam yang wajib dilakukan kaum laki-laki yang telah memasuki usia remaja. Dipandang dari sisi agama, fungsi khitan mempermudah dan mempercepat proses pembersihan fisik, sehingga dalam melaksanakan ibadah menjadi lebih baik.
Dari sisi medis, lanjut dia, khitan mempunyai manfaat yang sangat penting bagi kesehatan karena telah membuang salah satu anggota tubuh yang menjadi tempat sembunyinya kotoran, virus, bakteri dan lainnya yang dapat membahayakan kesehatan.
"Saya berharap, melalui bakti sosial pelayanan khitanan massal akan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat, baik dari segi agama maupun dari segi kesehatan. Bakti sosial khitanan massal ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat, terutama masyarakat yang kurang mampu," ujar Parulian.
Sekretaris Baznas, H Ilman Mhd Akhyaruddin Hasibuan, mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Tapsel melalui Dinas Kesehatan yang telah memberikan bantuan medis berupa obat-obatan dan juga penanganannya. Dia pun melaporkan, seluruh peserta khitanan massal itu diberikan uang pendamping Rp 150 ribu per orang.