Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung - Sedikitnya 30 mobil dari Ciamis telah sampai di Jakarta dan siap untuk aksi 22 Mei. Mereka yang merupakan rombongan alumni 212 dari Ciamis berhasil lolos dari razia di berbagai daerah. Sebab saat keberangkatannya dilaksanakan dengan cara dipecah dan dirahasiakan.
"Alhamdulillah rombongan alumni 212 sudah tiba di Jakarta. Karena berangkat tidak konvoi, dipecah karena ada razia penghadangan di daerah," ujar Wawan Malik Marwan dari Aliansi Masyarakat Ciamis yang juga Pimpinan Ponpes Daarul Falah Ciamis saat dihubungi, Selasa (21/5/2019).
Wawan mengatakan kedatangan rombongan tidak sekaligus tapi berangsur. Mereka mulai berdatangan sejak kemarin malam, hari ini dan ada juga yang masih dalam perjalanan.
Menurut Wawan ada 30 unit mobil dengan jumlah penumpang rata-rata per mobil 9 orang yang telah 'lolos'. Kedatangan mereka tak lain untuk meminta keadilan sekaligus mengikuti komando ulama.
"Pengumuman (pemenang pemilu) memang sudah tadi malam. Aneh, pengumumannya diam-diam. Agenda kami menghadiri 21-22 mei, adapun KPU sudah mengumumkan dan tidak sesuai. Maka akan tetap aksi membela keadilan," katanya.
Sebelumnya Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Kabupaten Ciamis Deden Badrul Kamal alias Mama Golangsing memastikan sudah ada massa dari Ciamis yang berangkat ke Jakarta menjelang pengumuman KPU RI terkait hasil pemilu pada 22 Mei 2019.
Deden menjelaskan keberangkatan massa dari Ciamis tidak secara bersama-sama tapi dibagi 3 kali keberangkatan. Namun untuk jumlah massa yang berangkat belum bisa dipastikan. Karena tidak secara sekaligus dalam sekali keberangkatan. Mereka selanjutnya akan bertemu langsung di Jakarta.
Amankan Pria Mencurigakan
Sementara itu Polres Sukabumi mengamankan pria berinisial DH (39) karena kedapatan membawa ponsel berisi pesan ujaran-ujaran kebencian. DH diamankan dari bus jurusan Sukabumi-Lebak Bulus sekitar pukul 15.45 WIB, Selasa (21/5/2019) saat polisi melakukan penyekatan massa aksi 22 Mei di Jakarta.
"DH kita amankan karena dari awal kita masuk ke dalam bus gerak-geriknya mencurigakan, pakai baju berlapis dan keterangannya berubah-ubah. Ketika kita periksa di dalam ponselnya ada ujaran-ujaran kebencian terhadap pemerintah dan proses pemilihan umum. Makanya kita bawa ke pos untuk pemeriksaan," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi kepada detikcom di lokasi.
Menurut Nasriadi, di dalam ponsel DH juga ada kalimat-kalimat siap berperang dan menunggu perintah. "Kita masih periksa apakah pesan-pesan dalam beberapa grup itu serius atau hanya sekadar candaan," katanya.
Nasriadi menjelaskan anggotanya telah melakukan operasi penyekatan sejak Senin (20/5/2019) malam tadi. Ada ratusan kelompok yang berencana mengikuti aksi ke Jakarta dipulangkan oleh pihaknya.
"Sampai tadi sudah ada ratusan kelompok yang akan mengikuti aksi ke Jakarta. Kita minta untuk pulang ke rumah. Kami memberikan imbauan kepada masyarakat Sukabumi untuk tidak datang ke Jakarta, maksud kita baik melindungi mereka dari hal-hal yang tidak diinginkan misalkan bentrok atau ada penyusup ketika mereka berada di sana," ujar Nasriadi
.dtc