Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Persoalan gigi anak, masih saja kerap diabaikan oleh orangtua. Sebab para orangtua umumnya, baru mau memperhatikan kesehatan gigi anaknya, hanya ketika gigi sang buah hati benar-benar telah rusak atau mengalami infeksi.
Dokter spesialis gigi anak Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Stela Maris, drg Sitti Salmiah SpKGA menyampaikan, sebab para orangtua masih banyak yang beranggapan bahwa gigi sulung anak seiring waktu nantinya pasti akan tergantikan. Ia menyebutkan, orangtua tidak memahami bahwa gigi yang berlubang, terdapat sangat banyak bakteri.
"Jadi kalau dibiarkan terus menerus akan terjadi infeksi. Ini kan akan dapat mengganggu proses makan atau mengunyah si anak. Sehingga dikhawatirkan akan mengakibatkan penurunan berat badan dan mall nutrisi terhadap anak," ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (25/5/2019).
Sitti menjelaskan, pernah ada suatu kasus seorang anak mengalami demam yang berkepanjangan dan dalam waktu lama. Setelah diperiksa di dokter spesialis anak, baik kardio maupun THT, ternyata infeksi yang menjadi penyebab demam anak tidak ditemukan.
Namun lanjut dia, ketika dibawa ke dokter gigi, baru diketahui bahwa infeksi tersebut berasal dari giginya. Sehingga demam si anak dapat langsung sembuh, setelah gigi si anak diobati dan dilakukan pencabutan.
"Jadi jangan sepelekan masalah gigi. Karena karies gigi yang merupakan sumber infeksi gigi bisa menyebabkan demam yang berkepanjangan bagi anak. Jadi orangtua harus hati-hati," jelasnya.
Untuk itu Sitti mengimbau, orangtua diharap dapat sedini mungkin memeriksakan gigi anaknya secara berkala, setiap tiga sampai enam bulan sekali. Bilapun ternyata baru tumbuh gigi, sambung dia, hal ini dapat menjadi informasi tindakan preventif bagi orangtua.
"Jangan sampai sudah gigi anak sakit baru dibawa ke dokter. Karena nanti akan susah penanganan tingkah lakunya," tuturnya.
Sementara itu, drg Essie Octiara SpKGA menyatakan, kadangkala tingkah laku anak memang menjadi masalah bagi dokter gigi biasa. Sehingga terkadang dokter gigi ada yang suka menolak pasien anak, karena menganggap waktu yang dibutuhkan untuk membujuk anak justru lebih lama daripada merawatnya.
"Untuk itu dengan adanya klinik gigi anak, kasus-kasus yang tidak mau dilakukan general praktis bisa ditangani. Karena utamanya hal ini soal tingkah laku, itulah pembedanya," terangnya.
Menurutnya, anak yang baru lahir sekalipun meski belum ada gigi harus mendapatkan perawatan. Untuk itu sang anak harus diajarkan kebiasaan membersihkan mulut, sehingga terbiasa hingga dewasa.
"Karena ada juga orang dewasa yang ternyata tidak tahu sikat gigi itu harus dilakukan setelah makan pagi dan sebelum tidur malam. Tahunya malah saat mandi pagi dan mandi sore hari," ujarnya.
Wadir Pelayanan Medis RSIA Stela Maris dr Syaiful R, MKes menambahkan, dengan keberadaan klinik gigi anak di rumah sakitnya, disamping spesialis alergi maupun tumbuh kembang ialah untuk memberikan pelayanan komprehensif kepada masyarakat.
"Jadi kalau orangtua anaknya sakit, dan tidak tahu dibawa kemana, bisa dibawa ke Stela Maris, karena semua dokter kebutuhan anak ada disini," tandasnya.