Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Menjelang hari raya Idul Fitri, ibu rumah tangga warga pesisir Belawan ramai-ramai mendatangi toko emas yang berada di kawasan Pasar Inpres, Jalan Jawa Belawan untuk menjual perhiasannya, Rabu (29/5/2019).
Warga yang datang untuk menjual perhiasannya menjelang Lebaran ini umumnya dari pesisir Belawan demi memenuhi kebutuhan di hari raya. Berbagai perhiasan yang dijual di toko emas tersebut mulai dari cincin, gelang, rantai dan giwang.
Selain untuk kebutuhan Hari Raya Idul Fitri 1440 H, warga menjual perhiasan emasnya juga untuk menutupi kebutuhan masuk sekolah anak-anak yang sebagian telah diterima masuk kesekolah negeri.
Menurut Rodiah (36) warga pesisir pantai Bagandeli Belawan,dia menjual perhiasan emasnya untuk membeli baju Lebaran anak-anaknya . “Lebaran tinggal beberapa hari lagi, sementara anak-anak perlu baju baru. Karena penghasilan suami yang nelayan tidak mencukupi jelang Lebaran ini maka perhiasan emas yang selama ini disimpan terpaksa dijual,” kata Rodiah.
Rodiah mengaku setiap menjelang Lebaran terpaksa menjual perhiasan emasnya untuk membeli pakaian anak-anaknya yang empat orang. “Biasanya setelah Lebaran perhiasan emas yang dijual bisa diganti lagi karena penghasilan suami sudah normal kembali,” katanya.
Sementara itu Alpinus Angkat (44) salah seorang pedagang emas di Pasar Inpres Jalan Jawa Belawan mengatakan, warga yang menjual emas tahun ini tidak seramai tahun lalu.
Menjelang Lebaran tahun ini, ibu rumah tangga dari pesisir Belawan yang menjual perhiasan mereka masih bisa terlayani tanpa dibantu oleh istri dan anaknya. Warga yang datang ke tokonya untuk menjual perhiasan emasnya tahun ini tidak seramai tahun lalu sehingga dia bisa melayani tanpa harus dibantu anak dan isterinya seperti tahun lalu.
Mengenai laba yang dipeolehnya dari serbuan warga pesisir pantai Bagandeli Belawan, Alpinus Angkat hanya tertawa. “Lumayanlah untuk biaya mudik Lebaran ke Dairi,” katanya sembari tertawa lepas.