Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pendekatan kebahasaan sangat penting dalam merangsang minat baca dan tulis anak. Penggunaan bahasa yang kaku dan kurang "membumi" membuat daya tangkap anak menjadi kurang maksimal. Akibatnya bisa berpengaruh negatif pada minat dan kemampuannya di bidang literasi.
"Misalnya coba kita bandingkan, bahasa film Upin-ipin dengan Sopo Jarwo. Secara animasi keduanya sama-sama bagus, tapi secara bahasa, Upin-ipin lebih cair, sehingga gampang lekat di ingatan anak-anak," kata Hasan Al Banna, salah seorang staf Balai Bahasa Sumatra Utara (BBSU) kepada medanbisnisdaily.com, di sela acara pertemuan penulis dan penerbit, di Hotel Madani, Jalan Sisingamangaraja Medan, Rabu (12/6/2019).
Acara yang digelar Dinas Perpustakaan dan Arsip provinsi Sumatra Utara (Sumut) ini diikuti belasan penulis dan perwakilan dari penerbit yang ada di Sumut. Ditambahkan sastrawan ini, dalam merangsang minat literasi anak, akan lebih asyik dengan membuat simulasi. Misalnya dengan menggali sumber-sumber media alternatif yang potensial merangsang literasi anak.
"Media alternatif itu bisa berupa gambar, tokoh anak, film kartun dan sebagainya. Kita rangsang anak menulis atau memberikan komentar mengenai itu. Jadi tidak sama dengan merangsang minat literasi usia remaja atau dewasa," ungkapnya.