Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Brigjen TNI (Purn) Adityawarman Thaha tutup usia. Mantan Staf Khusus Panglima TNI itu meninggal di usia 74 tahun.
Kabar duka itu disampaikan oleh Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra.Aditywarman meninggal tadi malam di RSPAD Jakarta.
"Telah berpulang ke Rahmatullah Brigjen TNI (Purn) Adityawarman Thaha (74 tahun) tadi malam 12/6/2019 di RSPAD Jakarta. Semoga Allah SWT menerima segala amal kebajikannya dan mengampuni segala kekhilafannya. Saya dan keluarga berduka cita atas wafatnya beliau," kata Yusril di akun twitternya, Kamis (13/6/2019). Adityawarman pun merupakan juru kampanye PBB pada Pemilu 2014.
Lalu, siapakah sosok Adityawarman Thaha? Berikut ini profil Adityawarman Thaha yang dirangkum dari berbagai sumber:
Adityawarman Thaha lahir di Suliki Gunung Mas, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, pada 4 Maret 1945. Dia merupakan perwira tinggi TNI AD yang pernah memegang beberapa jabatan strategis di militer. Bahkan, dia pernah menjabat sebagai Staf Ahli Panglima TNI AD. Dia berasal dari Korps Zeni.
Pada tahun 1997, Adityawarman pernah mendapatkan predikat sebagai ahli bom terbaik di pelatihan militer di Fort Bragg, Carolina Utara, Amerika Serikat bersama Sjafrie Sjamsoeddin. Adityawarman juga merupakan lulusan Fort Benjamin Harrison, Indiana tahun 1975 dengan fokus bidang Komputer Analis Data Processing.
Usai pensiun dari dinas militer, pria asal Sumbar ini kemudian aktif di beberapa ormas. Beberapa di antaranya sebagai Ketua Gebu Minang (Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang) periode 2001-2014. Lalu, seperti halnya Kivlan Zen, Adityawarman juga sempat aktif sebagai alumni Pelajar Islam Indonesia (PII). Bahkan, dia sempat jadi Ketua Pengurus Pusat (PP) PII periode 2011 hingga 2015.
Lantas, Adityawarman terjun ke politik. Pada 2014 dia bersama Kivlan Zen masuk dalam barisan pendukung Prabowo-Hatta. Namun, pada 2016 lalu, Adityawarman ditetapkan menjadi tersangka makar bersama dengan sejumlah tokoh, di antaranya adalah Kivlan Zen. Meskipun begitu, perkembangan kasus tersebut kabarnya tak ada lagi.(dtc)