Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Indonesia Terbuka 2019 akan digelar satu bulan lagi. Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) ingatkan PP PBSI untuk mengajukan permohonan rekomendasi.
Indonesia Terbuka 2019 berlangsung di Istora, Senayan, 16-21 Juli. Turnamen BWF World Tour Super 1000 ini termasuk salah satu ajang yang diikuti pemain-pemain profesional.
Idealnya sebuah penyelenggaraan digelar apalagi melibatkan pemain profesional, maka permohonan rekomendasi untuk izin keramaian wajib dilakukan. Nah, rekomendasi keramaian akan diberikan jika ada permintaan dari panpel kepada BOPI, untuk kemudian diteruskan panpel kepada pihak kepolisian.
Hal itu sejalan dengan pasal 37 PP Nomor 16 Tahun 2007 menjelaskan bahwa Menteri (Menpora) bertanggung jawab terhadap pembinaan dan pengembangan serta pengawasan dan pengendalian olahraga profesional yang dalam tugasnya dibantu Badan Olahraga Profesional pada tingkat nasional.
Dalam UU tersebut disebut, BOPI memiliki empat tugas: (a) menetapkan kebijakan pembinaan dan pengembangan serta pengawasan dan pengendalian olahraga profesional; (b) melakukan pembinaan dan pengembangan serta pengawasan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan kegiatan olahraga profesional; (c) melakukan pengkajian dan pengembangan sistem pembinaan dan pengembangan serta pengawasan dan pengendalian olahraga profesional; serta (d) menetapkan standar, norma, prosedur, dan kriteria pembinaan dan pengembangan serta pengawasan dan pengendalian olahraga profesional.
"Selama ini Indonesia Open tidak pernah meminta rekomendasi kepada BOPI. Padahal, semua olahraga profesional kalau mau menggelar event wajib meminta rekomendasi (kepada BOPI). Karena kalau terjadi apa-apa kami yang disalahkan. Kami kan bekerja sesuai amanah UU yang ada," kata pelaksana tugas Sekretaris Jenderal BOPI Sandi Suwardi Hasan di Kantor BOPI, Kemenpora, Kamis (13/6/2019).
"Cabor golf saja yang penontonnya segelintir sudah meminta rekomendasi untuk kegiatan mereka," ujarnya menambahkan.
Sandi mengatakan hal ini penting karena semua olahraga yang profesional wajib untuk diawasi. "Karena banyak orang-orang asing ke sini yang memakai visa turis padahal seharusnya visa kerja," lanjut dia.
"Jadi apabila tidak ada rekomendasi kami bisa meminta kepolisian untuk mencabut izin keramaian acara tersebut," Sandi menambahkan.dtc